Kesehatan Hewan di Indonesia tidak hanya penting untuk mengendalikan penyakit, tetapi juga untuk menjamin ketersediaan protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal ASUH , serta untuk kesejahteraan masyarakat.
Konferensi WOAH ke-34, Kementan Siap Hadapi Tantangan Kesehatan Hewan
Jakarta - Kesehatan Hewan di Indonesia tidak hanya penting untuk mengendalikan penyakit, tetapi juga untuk menjamin ketersediaan protein hewani yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH), serta untuk kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono saat membuka 34th Conference of the World Organisation for Animal Health (WOAH) Regional Commission for Asia and the Pacific, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (22/09). Konferensi WOAH ini berlangsung di Jakarta dari tanggal 22-26 September 2025.
Wamentan Sudaryono mengatakan penyelenggaraan WOAH ini penting sebagai salah satu bentuk kontribusi Indonesia dalam keaggotaannya, serta dapat memperluas jaringan dan meningkatkan kerjasama internasional dalam bidang kesehatan hewan.
"Konferensi ini diadakan pada saat yang genting ketika kita menghadapi berbagai tantangan global, mulai dari penyakit hewan lintas batas dan zoonosis hingga ancaman obat antimikroba. Tantangan-tantangan ini mengingatkan kita bahwa kesehatan hewan, manusia, dan lingkungan saling berhubungan. Wabah terkini seperti penyakit mulut dan kuku, rabies, flu burung yang sangat patogen, dan demam babi Afrika telah menunjukkan kepada kita betapa cepatnya penyakit menyebar dan bagaimana penyakit tersebut memengaruhi mata pencaharian, ketahanan pangan, dan bahkan perdagangan internasional," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Wamentan Sudaryono juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh delegasi atas dedikasinya menjaga kesehatan hewan. "Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada organisasi kesehatan hewan, mitra kami, dan seluruh delegasi atas dedikasi dan upaya berkelanjutan Anda untuk menjaga kesehatan hewan, yang merupakan hal mendasar bagi ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa kesehatan hewan penting, karena hewan yang sehat, maka manusia juga sehat. "Masa depan bergantung pada seberapa baik kita bekerja sama untuk melindungi kehidupan dalam semua dimensinya. Kita tahu bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan harus berdiri berdampingan untuk bersiap menghadapi keadaan darurat kesehatan dan membangun sistem yang tangguh," ungkapnya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda menegaskan bahwa forum ini akan memperkuat kolaborasi anggota dalam sektor kesehatan hewan hingga meningkatkan pengendalian terhadap penyakit hewan, mendeteksi dengan cepat penyakit hewan dan menahan wabah.
"Kita terus memperkuat kolaborasi anggota untuk membangun sistem agar penyakit hewan dapat terdeteksi lebih cepat, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil, serta menahan wabah," ujarnya.
Dikesempatan yang sama, President of the World Organisation for Animal Health (WOAH) World Assembly of Delegates, Susana Pombo, mengungkapkan harapannya agar konferensi ini bukan hanya momen refleksi tetapi menjadi batu loncatan untuk tindakan yang didasarkan pada sains yang dibangun di atas solidaritas dan didorong oleh keinginan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi hewan dan manusia.
Kementan berharap konferensi ini akan menghasilkan rekomendasi konkret dan langkah-langkah tindakan yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi tantangan mendesak dalam kesehatan hewan di seluruh Asia dan Pasifik, khususnya yang berkaitan dengan zona penyakit hewan transponder, zoonosis, dan meningkatnya ancaman resistensi antimikroba.
Repost dari Facebook Ditjen PKH Kementan RI : https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1104354405212074&id=100069125741388&rdid=iNbfWOSaHowAKBmM#