Jelang Iduladha, Ketersediaan Hewan Ternak di Sukoharjo Melimpah
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memastikan populasi hewan ternak di Sukoharjo mampu memenuhi kebutuhan daging masyarakat, terutama saat momentum Iduladha. Sukoharjo merupakan salah satu daerah lumbung hewan ternak di Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun, Selasa (13/5/2025), hewan ternak berkuku belah di Sukoharjo tercatat 132.972 ekor (sapi, kerbau, kambing, dan domba) pada 2023 lalu. Hewan ternak itu tersebar di sejumlah kecamatan di Sukoharjo, seperti Kecamatan Polokarto, Weru, Tawangsari, Mojolaban, dan Nguter. Hewan ternak yang lazim digunakan untuk kurban, yakni sapi tercatat lebih dari 27.000 ekor (muda dan dewasa). Sedangkan, populasi kambing muda maupun dewasa lebih dari 50.000 ekor.
Kepala Pertaninan dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan populasi hewan ternak di Sukoharjo cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat, termasuk ketersediaan hewan ternak untuk Iduladha. “Stok hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat lebih dari cukup. Kebutuhan sapi saat Iduladha kurang lebih sekitar 6.000 ekor. Sedangkan, kambing dan domba saja sekitar 10.000 ekor,” ucap Bagas.
Menjelang Iduladha, pemberian obat cacing untuk sapi menjadi fokus utama. Para petugas kesehatan hewan mendatangi peternakan dan membawa obat cacing yang dimasukkan ke mulut sapi. Obat cacing untuk mencegah sapi terkena penyakit cacing hati, sehingga tidak ada lagi temuan cacing di hati sapi saat penyembelihan hewan kurban.
Selain itu, petugas kesehatan memperketat pengawasan distribusi hewan kurban menjelang Iduladha. Petugas akan mengecek surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang wajib dikantongi pedagang hewan kurban ketika masuk wilayah Kabupaten Jamu sebagai dokumen bebas penyakit yang diterbitkan dokter hewan.
“Hingga beberapa pekan terakhir, tidak ada laporan kasus PMK. Jadi tidak ada lagi kasus PMK di Sukoharjo menjelang Iduladha ini,” imbuh Bagas.
Dia melanjutkan Pemkab terus berupaya mengembangkan peternakan sapi untuk meningkatkan populasi dan kesehatan ternak. Misalnya, pemberian bantuan stimulan berupa sarana dan prasarana peternakan sapi.
Pemkab juga fokus pada keberlanjutan usaha peternakan yang berimplikasi pada peningkatan kesejahteraaan para peternak. “Pengembangan sektor peternakan bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penghasilan peternak, dan peningkatan pendapatan daerah,” ujar Bagas.
Untuk menjamin kesehatan hewan, Pemkab Sukoharjo memfasilitasi dengan menyediakan tiga unit pusat kesehatan hewan (puskeswan) di kantor DPP Sukoharjo, Kecamatan Polokarto, dan Kecamatan Tawangsari. Ketiga puskeswan itu memiliki 30 dokter hewan dan 17 paramedis.
Terpisah, peternak sapi asal Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sumiran, mengatakan pengembangan peternakan sapi dilakukan oleh kelompok peternak sapi dengan membangun kandang komunal. Kesehatan sapi lebih terjaga lantaran selalu dipantau oleh anggota kelompok peternak sapi. Dia berharap para peternak sapi lain di Sukoharjo melakukan hal serupa guna menjaga kesehatan ternak dan mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Repost dari Solopos : https://solopos.espos.id/jelang-iduladha-ketersediaan-hewan-ternak-di-sukoharjo-melimpah-2094629