Kasus PMK di Kota Bengkulu Mereda, Vaksinasi Tidak Dilakukan di Bangkahan

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terkendali, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu lakukan vaksinasi hewan ternak di beberapa zonaHal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Peternakan, DKPP Kota Bengkulu, drh. Henny Kusuma Dewi.

 

“Alhamudlilah saat ini PMK di Kota Bengkulu sudah terkendali, dari catatan kita saat ini nggak ada lagi kasus PMK,” terang Henny.

Ia menyebutkan dalam rangka pengendalian kasus penyakit pada hewan ternak tersebut, Pemerintah Pusat telah memberikan sebanyak 350 dosis vaksin PMK yang kemudian disalurkan kepada beberapa peternak di beberapa zona.

Meliputi beberapa hewan ternak di Kelurahan Lingkar Barat, Kelurahan Sidomulyo, Kelurahan Betungan dan Kelurahan Sukarami.

“Sudah kita lalukan vaksinasi ke 350 ekor sapi yang berada di zona hijau, sementara untuk hewan ternak yang berada di zona merah seperti di kawasan Bangkahan tidak kita lakukan,” jelas Henny.

Tidak dilakukannya vaksinasi PMK di kawasan peternakan Bangkahan Kelurahan Teluk Sepang tersebut lantaran beberapa hewan ternak yang berada di daerah tersebut tengah terpapar penyakit Jembrana.

Sehingga dikhawatirkan akan mempercepat penyebaran penyakit mematikan tersebut, jika dilakukan vaksinasi dari kadang satu ke kandang yang lainnya.

“Di sana banyak hewan ternak yang terjangkit jembrana, kalau kita lakukan vaksinasi PMK juga dikhawatirkan akan memperluas penyebaran, karena kita akan datangi 1 persatu kandang yang ada di sana,” tutur Henny.

Menurut Henny upaya pencegahan penyakit jembrana tersebut tidak bisa dilakukan bersamaan dengan vaksinasi PMK.

Sementara penanggulangan penyakit jemberana tersebut dilakukan secara khsusus. Sekadar informasi tambahan, berdasarkan data DKPP Kota Bengkulu terakhir, sebanyak 54 sapi yang telah terinfeksi di awal Februari 2025. Di penghujung bulan ini, kasus jembaran bertambah menjadi 57 kasus.

“Pada awal bulan kemarin sudah ada 54 sapi yang terinfeksi jembaran, namun pada minggu ini sudah bertambah sebanyak 3 sapi milik warga yang terinfeksi,” sampai Henny.

Untuk kasus kematian yang disebabkan Jembrana tersebut ada sekitar 11 sapi yang mati di akhir Februari 2025.

“Sapi milik salah satu peternak di Bangkahan itu ada sekitar 18 ekor dan 11 ekornya mati akibat serangan Jembrana, dan untuk sisanya sudah kita berikan penanganan agar tidak ada kasus baru lagi,” ujarnya.

Kemudian Henny menjelaskan pada hari Kamis lalu, tim langsung turun ke lapangan untuk mengobati sapi milik peternak yang ada di Bangkahan Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu. 

“Kita melakukan pengobatan di sana, karena masih ada beberapa kasus Jembrana, dan langsung tim pengobatan memberikan pertolongan,” ucapnya.

Lalu Henny juga menambahkan jika Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) itu sangat kecil potensi untuk penyebaran kasus Jembrana.

“Kalau untuk sapi di RPH itu sudah diberi vaksin, dan sangat kecil sekali kemungkinan sapi di sana ada yang membawa penyakit, itu kemungkinan kalau ada yang terinfeksi juga mereka sudah tau cara penangananya” ujarnya.

Sementara itu di tempat berbeda Gunawan salah satu karyawan RPH Kota Bengkulu menyampaikan bahwa untuk sapi yang disembelih itu aman dari Jembrana maupun PMK.

“Jika memang ada sapi yang terjangkit juga itu tidak akan membuat sapi lain yang ada ikut terkena dari sapi yang kita sembelih,” ujarnya.

Kemudian Gunawan menjelaskan bahwa mereka sudah menyiapkan disinfektan untuk sapi yang dari luar kota agar meminimalisir penyebaran penyakit ke sapi lain yang ada di kandang.

“Kita juga kalau sudah menyembelih itu airnya tidak mengalir kesungai dan sudah pasti tidak akan menularkan penyakit tersebut ke sapi lainya,” sampainya.

Lalu Gunawan menyampaikan bahwa RPH memiliki kolam sendiri, untuk air mengalir setelah penyembelihan. “Nah apabila dikemudian hari ada sapi yang terjangkit pada saat disembelih, maka tidak akan menular ke sapi yang ada di Kota Bengkulu ini, karena tidak akan masuk ke sungai,” tutupnya. 

Repost dari  Rakyat Bengkulu : https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/read/32182/kasus-pmk-di-kota-bengkulu-mereda-vaksinasi-tidak-dilakukan-di-bangkahan