BKI Jamin Pengiriman Sapi Kurban dari NTB Bebas PMK

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan penyembelihan kurban/">hewan kurban, Balai Karantina Indonesia (BKI) bergerak cepat memastikan kelancaran dan keamanan pengiriman hewan ternak, khususnya sapi, dari Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju berbagai wilayah di Indonesia, terutama Jawa. Kepala BKI, Sahat M. Panggabean, secara langsung melakukan pemantauan dan pelepasan resmi pengiriman sapi kurban di Pelabuhan Gili Mas, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, pada Senin (5/5/2025).

 

Pantauan ketat ini dilakukan untuk memastikan bahwa sapi-sapi yang dikirim dalam kondisi sehat dan memenuhi semua persyaratan dokumen yang telah ditetapkan. Langkah ini krusial tidak hanya untuk kelancaran proses pengiriman, tetapi juga untuk menjaga kualitas hewan kurban yang akan diterima oleh masyarakat di Pulau Jawa.

 

“Kita pantau untuk memastikan bahwa sapi-sapi yang akan dibawa ke Jawa itu harus sehat dan dokumen-dokumen juga kita pastikan sudah lengkap semua,” tegas Kepala BKI Sahat M. Panggabean di sela-sela kegiatan pemantauan.

 

Selain kesehatan dan kelengkapan dokumen, BKI juga memastikan jadwal keberangkatan kapal sesuai dengan rencana. Ketepatan waktu ini penting agar para pemilik sapi memiliki kepastian terkait pengiriman ternak mereka. “Kemudian juga kita pastikan jadwal kapalnya harus on time supaya para pemilik barang berupa sapi ada kepastian, itu yang kita pantau,” lanjut Sahat M. Panggabean.

 

Dalam interaksinya dengan para pemilik sapi, Kepala BKI menyampaikan bahwa kondisi pengiriman saat ini jauh lebih kondusif. Dialog yang konstruktif antara BKI dan para peternak menciptakan suasana yang positif. “Saya pikir sekarang ini kondisinya jauh lebih kondusif dan kita dialog juga dengan pemilik sapinya, mereka cukup senang kita ada bersama dengan pemerintah,” ujarnya.

 

Di tengah kelancaran pengiriman, Kepala BKI Sahat M. Panggabean menyampaikan pesan penting kepada para peternak. Beliau mengingatkan agar sapi-sapi yang tidak laku terjual di Jawa pasca-perayaan Idul Adha tidak dibawa kembali ke NTB.

 

“Tapi juga saya ingatkan kepada mereka bahwa nanti sudah selesai Lebaran Haji, kalau ternaknya tidak laku agar tidak dibawa kembali ke NTB, diusahakan dijual habis di sana,” imbau Sahat M. Panggabean dengan nada serius.

 

Peringatan ini bukan tanpa alasan. Langkah ini merupakan upaya preventif untuk mencegah potensi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke wilayah NTB yang saat ini berstatus relatif baik. “Jangan dibalik ke NTB ini terkait dengan isu penyebaran penyakit PMK agar tidak menyebar ke daerah NTB yang statusnya masih baik,” jelasnya.

Kegiatan pemantauan dan pelepasan pengiriman sapi kurban ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah melalui Balai Karantina Indonesia dengan para peternak di NTB. Kehadiran BKI dalam proses ini memberikan rasa aman dan kepastian bagi para peternak bahwa ternak mereka diawasi dan difasilitasi dengan baik.

 

Para peternak pun menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh BKI. Mereka merasa didampingi dan terbantu dalam proses pengiriman ternak kurban ini. Kondisi ini tentu menciptakan iklim yang positif dalam industri peternakan di NTB, terutama menjelang momen penting seperti Idul Adha.

 

Repost dari Jurnal Ekbis : https://jurnalekbis.com/2025/05/05/bki-jamin-pengiriman-sapi-kurban-dari-ntb-bebas-pmk/