Ekspor Produk Olahan Ayam ke 4 Negara, Indonesia Bidik Pasar Arab Saudi

Indonesia mengekspor produk olahan ayam ke empat negara, yakni Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Singapura, dan Jepang. Ekspor tersebut dilaksanakan oleh PT Malindo Food Delight dan Lula Group. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Suganda, mengatakan, ekspor olahan ayam ke UEA mencapai 40 feet yang dikirim dari titik keberangkatan di kawasan Industri GIIC Cikarang, Jawa Barat, pada Senin (14/7/2025). Sebelumnya, produk olahan ayam dikirim secara bersamaan ke tiga negara lainnya, yaitu Oman, Singapura, dan Jepang.

 

Aksi korporasi ini digelar pada April 2025 lalu. Sehingga, sudah dua kali ekspor ke negara mitra.

 

“Jadi hari ini dilepas ekspor ke Uni Emirat Arab, tadi satu kontainer 40 feet, kemudian juga ekspor lanjutan ke Oman yang dilakukan hari Jumat karena kapalnya sudah tidak sabar menunggu. Kemudian yang tadi Singapura yang kita buka dan juga Jepang,” ujar Agung saat melepas ekspor olahan ayam ke UEA. “Jadi alhamdulillah ini membuktikan PT Malindo Food Delight beserta mitranya Lula Group terus menjalin kerja sama dan ini di tahun ini sudah yang kedua kali. Karena sebelumnya di bulan April juga melepas ekspor ke Oman, kemudian Jepang dan Singapura,” paparnya.

 

Lebih jauh, Indonesia juga membidik pasar Arab Saudi untuk produk serupa. Agung menilai negara di Jazirah Arab itu potensial lantaran banyak warga Indonesia, terutama saat musim haji dan umrah. Total jemaah haji asal Indonesia mencapai 221.000 orang per tahunnya.

 

Karena itu, Kementan mendorong agar Lula Group dan Malindo Food Delight membuka pasar baru di kawasan tersebut. “Untuk juga segera membuka ekspor olahan ayam kita ke Saudi Arabia. Kita punya jemaah haji setiap tahun tidak kurang dari 221.000 orang dan jama umrah hampir setiap hari. Ada yang umrah ke sana, tentu di cateringnya kalau ada olahannya yang diproduksi oleh Malindo, tentu jemaah haji dan umrohnya akan semakin mantap karena rasanya sama dengan yang di sini,” bebernya. Agung optimis kinerja ekspor olahan ayam akan membantu mengurai permasalahan stabilitas harga ayam hidup di dalam negeri.

 

Ia memastikan pasokan ayam hidup masih terpenuhi untuk kebutuhan reguler di Tanah Air. Tercatat, surplus daging ayam mencapai 10 persen dan untuk daging telur ayamnya 5 persen. “Yang saat ini mungkin teman-teman mengikuti, pemerintah sudah menetapkan HPP dan alhamdulillah sudah satu bulan lebih harga ayam hidup di tingkat peternak stabil,” kata Agung. “Jadi sampai saat ini kita terus menghitung neraca supply dan demand dan kebutuhan reguler kita saat ini, masih bisa kita penuhi dengan potensi produksi kita dan masih ada surplus untuk daging ayam sekitar 10 persen dan untuk daging telur ayamnya 5 persen,” lanjut dia.

 

Repost dari Kompas : https://money.kompas.com/read/2025/07/14/210150426/ekspor-produk-olahan-ayam-ke-4-negara-indonesia-bidik-pasar-arab-saudi