ID FOOD Siapkan 55,3 Ribu Ton Daging Sapi Dan Kerbau Jelang Lebaran
Holding BUMN pangan ID FOOD menyiapkan daging sapi dan kerbau sebanyak 55,3 ribu ton yang akan didistribusikan secara masif, untuk menjaga pasokan dan permintaan pada Ramadhan dan Idul Fitri 2025. VP Sekretaris Perusahaan ID FOOD Yosdian Adi Pramono mengatakan, ID FOOD melalui PT Berdikari, anak perusahaan yang bergerak di sektor peternakan, telah melakukan sejumlah langkah pengamanan pasokan daging selama hari besar keagamaan nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri.
"Kami lakukan pemenuhan pasokan melalui pengadaan stok daging sapi dan kerbau sekitar 55,3 ribu ton. Jumlah tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan HBKN Ramadhan, Idulfitri, serta pascahari raya," ujar Yosdian dalam keterangan di Jakarta, Selasa (11/3).
Yosdian menyampaikan daging merupakan salah satu komoditas yang paling dicari terutama saat mendekati Idulfitri. Untuk itu, sebagai BUMN yang mendapat penugasan menjaga stabilitas pasokan dan harga daging, ID FOOD berkomitmen melakukan percepatan dan peningkatan penyaluran agar pendistribusiannya merata.
Salah satu langkah percepatan pendistribusian dilakukan melalui kegiatan operasi pasar pangan murah Ramadan dan Idulfitri. Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, serta bekerja sama dengan Satgas Pangan Polri dan PT Pos Indonesia (Persero).
"Selama pelaksanaan operasi pasar pangan murah telah dijual lebih dari 6 ribu kilogram daging kerbau. Jumlah ini masih terus bertambah mengingat kami juga melakukan pendistribusian dalam kegiatan gelar pangan murah (GPM) yang digelar Badan Pangan Nasional," jelasnya.
Lebih lanjut, Yosdian mengatakan daging kerbau yang disalurkan ID FOOD dalam operasi pasar dijual dengan harga Rp75.000 per kilogram, harga ini di bawah harga eceran tertinggi (HET) daging kerbau yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp80.000 per kilogram.
Dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, ia berharap, pada tahun ini masyarakat dapat menjalankan bulan suci Ramadan dan hari raya Idulfitri dengan tenang, karena pasokan pangan terjaga dengan harga yang stabil dan terjangkau.
"Dengan stok daging yang tersedia, masyarakat tidak perlu khawatir. Langkah pengamanan ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar BUMN berkontribusi maksimal untuk menjaga kebutuhan masyarakat aman jelang Idulfitri," kata Yosdian.
Impor Dari India
Sebelumnya, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, pihaknya sedang melakukan negosiasi untuk impor daging kerbau dari India. Sis Apik menyampaikan negosiasi ini perlu untuk dilakukan agar harga jual daging kerbau nasional bisa berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp80 ribu.
"Kami akan secara bertahap melakukan impor daging kerbau beku dari India dan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian agar dapat bernegosiasi antar pemerintah," kata Sis Apik di Jakarta, Kamis (27/3) lalu.
Dia menyebutkan saat ini harga daging kerbau di India sedang mengalami kenaikan. Oleh karenanya, diperlukan negosiasi dengan produsen daging kerbau di India, agar bisa mendapatkan harga yang tidak terlalu tinggi. Importasi ini, lanjut Sis Apik, tidak hanya memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2025, tetapi juga untuk mencukupi kebutuhan nasional sehari-hari.
Sis Apik memastikan kebutuhan daging kerbau saat ini sudah mencukupi, yakni sekitar 9.000-10.000 ton. Namun, BUMN pangan itu juga menargetkan untuk dapat mendistribusikan daging kerbau beku sebanyak 19.000 ton selama Ramadan.
"Saya yakin, kebutuhan untuk stok Lebaran ini sudah cukup, jadi nggak perlu khawatir karena ada daging sapi, ada daging kerbau juga," ujar Sis Apik.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan tingginya harga daging kerbau di tanah air diduga lantaran distributor di India sengaja menaikkan harga dan terdampak oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga daging kerbau di vendor India saat ini dipatok antara US$3,8 hingga US$3,9 per kilogram.
Menurut Arief, angka tersebut terbilang tinggi karena sebelumnya hanya US$3 per kilogram. "Di India itu harganya sekarang sudah US$3,8- US$3,9 per kilogram, kita harus mulai berhitung lagi gitu ya. Berhitung lagi itu, maksudnya kita cari vendor lagi yang baru," ujar Arief di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Selain harga yang tinggi, lanjut Arief, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS. Hal tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi harga daging kerbau yang dibeli distributor.
Gula dan Minyak Goreng
Selain komoditas daging, ID FOOD juga memasok komoditas gula konsumsi dan minyak goreng dalam operasi pasar. Beberapa bahan pangan yang akan disalurkan antara lain minyak goreng kemasan rakyat atau MinyaKita sebesar 20 ribu kilo liter dan beras murah atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 150 ribu ton.
"ID FOOD dapat tugas 20 ribu kilo liter dalam rangka HBKN dan kami sudah sepakat dengan para produsen," ujar Sis Apik.
Dia menyebut stok pangan di gudang ID FOOD cukup untuk memenuhi kebutuhan HBKN. Adapun pasokan tersebut terdiri dari gula konsumsi 50 ribu ton, daging kerbau 9.000 ton, dan beras 100 ribu ton. Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyampaikan bahwa pihaknya mendapat penugasan untuk menyalurkan MinyaKita sebanyak 50 ribu kilo liter selama Ramadan.
Selain itu, Bulog juga akan menyalurkan beras SPHP seharga Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 untuk kemasan 5 kilogram. "Kami salurkan untuk program SPHP, jadi kita salurkan, kita targetkan itu 150 ribu ton, kemudian penyaluran menggunakan kemasan 5 kilogram," kata Suyamto.
Suyamto menyampaikan saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,9 juta ton, telur 6 ton, gula pasir 10,8 ribu ton, minyak goreng 4.089 kilo liter, daging kerbau 10.196 ton, jagung konsumsi 18 ribu ton, jagung untuk ternak 94 ribu ton, dan gula pasir 10,8 ribu ton.
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan sebelumnya juga menjanjikan, pemerintah akan membanjiri pasar dengan stok minyak goreng rakyat atau MinyaKita sebanyak dua kali lipat pada periode Ramadhan dan Lebaran 2025. Zulkifli mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan harga MinyaKita tidak naik pada saat puasa dan hari raya.
"Minyak goreng banyak, bahkan minyak goreng akan banjiri pasar dua kali dari sebelumnya, jadi dua kali lebih banyak (dibanding hari biasa)," kata Zulkifli usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Rabu (26/2). Tak hanya itu, lanjut Zulkifli, stok barang kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula pasir, daging, susu, telur, bawang merah, bawah putih, elpiji, dan garam juga dipastikan aman.
Pemerintah mulai menggelar operasi pasar pangan murah guna menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) puasa Ramadan hingga Idulfitri 2025.
ID FOOD menyiapkan produk-produk pangan unggulan dalam Operasi Pasar Pangan Murah yang dilaksanakan selama HBKN Ramadan dan Idulfitri 2025 seperti daging kerbau, gula konsumsi, dan minyak goreng dengan harga terjangkau berdasarkan HET yang telah ditetapkan pemerintah.
Repost dari ValidNews : https://validnews.id/ekonomi/id-food-siapkan-ribu-ton-daging-sapi-dan-kerbau-jelang-lebaran