Impor Sapi Hidup Tak Lagi Dibatasi Pemerintah

Dosen Fakultas Peternakan IPB, Dr. Afton Atabani, menyampaikan pandangannya terkait penghapusan kuota impor sapi hidup di Indonesia. Menurutnya, langkah ini merupakan strategi penting guna menggenjot populasi sapi dan produksi susu nasional.

“Populasi sapi perah saat ini belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri secara optimal,” kata Afton dalam keterangannya kepada Pro 3 RRI.

Afton berpandangan bahwa impor induk sapi perah harus dilakukan karena produksi susu dalam negeri sangat terbatas. Dalam penilaiannya, pasokan lokal hanya mampu memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan nasional.

“Kekurangan pasokan susu mencapai 3,5 miliar liter setiap tahun sehingga impor menjadi solusi mendesak,” ucapnya.

Sebagai tambahan, Afton beropini bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta sangat penting untuk mendongkrak populasi sapi. Ia melihat keterbatasan peternak kecil hanya mampu menambah empat ekor sapi sebagai hambatan signifikan.

“Jika populasi ditingkatkan bersama, produksi susu dapat naik dan ketergantungan impor bisa dikurangi,” ujar Afton.

Ia menjelaskan bahwa kemampuan adaptasi sapi impor terhadap iklim tropis menjadi tantangan tersendiri. Menurut dia, sapi dari negara dingin perlu penyesuaian sebelum bisa berkembang optimal di Indonesia.

Tak ketinggalan, Afton pun memperingatkan pentingnya antisipasi penyakit hewan menular serta penyediaan tenaga kerja terlatih. Untuk itu, ia mendorong peternak meningkatkan skala ternak dan memperkuat sinergi dengan pihak akademik dan pemerintah.

 

Repost dari RRI : https://www.rri.co.id/pusat-pemberitaan/bisnis/1605918/impor-sapi-hidup-tak-lagi-dibatasi-pemerintah