Kementan Berikan 400.000 Dosis Vaksin untuk Atasi PMK di Jateng

Boyolali- Kementerian Pertanian memberikan 400.000 dosis vaksin kepada Jawa Tengah untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak  Kementerian Pertanian (Kementan), Sintong Hutasoit, mengatakan pemerintah pusat berencana mendistribusikan sebanyak 400.000 dosis PMK pada 2025 ke Jawa Tengah. 

 

"Tahap awal kemarin sudah sampai di sini [Jawa Tengah] 40.000 dosis. Jadi kami bakal bagi dua tahap," kata dia ditemui di salah satu peternakan Dukuh Kedungori, Kedungdowo, Andong, Boyolali, Selasa (14/1/2025). Diketahui Sintong bersama jajaran ditemani dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah dan Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali melaksanakan vaksinasi di Desa Kedungdowo. Di peternakan sapi potong tersebut, setidaknya ada 28 sapi yang divaksin dalam kesempatan itu. 

"Kami mengantisipasi program vaksinasi [tahap pertama] selesai sampai awal Maret. Sehingga tidak mengganggu lalu lintas ternak saat Iduladha," kata dia.  Ia mengatakan gerakan penanganan PMK harus masif dan serempak agar kekebalan kelompok ternak bisa tercapai. Selanjutnya, ia menyebut hingga 13 Januari 2025 terdapat sekitar 17.000 kasus PMK se-Indonesia. Kasus tersebut, tutur dia, telah terkendali dengan pengobatan dan vaksinasi. 

Daerah dengan masuk tinggi PMK, lanjut dia, rata-rata berada di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten. Di luar Pulau Jawa terdapat beberapa kasus penyebaran PMK seperti di Lampung, Aceh, dan lain-lain. Namun, Sintong menyebut penyebaran kasus PMK di luar Jawa bersifat sporadis. Ia mengatakan kasus PMK di Indonesia mulai melandai sehingga berharap pada akhir Januari hingga Februari 2025 sudah bisa terkendali. 

"PMK kan sudah endemis di Indonesia. Setelah Indonesia bebas PMK hampir 32 tahun, kena kembali pada April 2022 sampai sekarang. Artinya, kondisi memang terjadi peningkatan kasus," kata dia. 

Ia menduga peningkatan kasus terjadi karena ternak yang telah divaksinasi satu kali pada awal 2024. Namun mendekati akhir 2024 tidak divaksinasi. Sintong menyebut idealnya vaksinasi satu ternak sebanyak dua kali. Hal tersebut untuk membuat sistem kekebalan ternak terhadap PMK. 

Selanjutnya, Sintong mengatakan di Jawa Tengah sendiri terdapat peningkatan kasus PMK terutama di sentral ternak dengan populasinya padat. Ia mencontohkan beberapa kabupaten/kota di antaranya Blora, Grobogan, Sragen, Wonogiri, dan lain-lain. Peningkatan dimulai sejak awal Desember 2024 hingga saat ini. Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya peningkatan kasus. Sintong mengatakan pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota melakukan giat bersama berupa vaksinasi dan pengobatan. 

"Vaksinasi diberikan ke ternak yang sehat. Sedangkan untuk ternak yang sakit dilakukan pengobatan agar sembuh dari PMK. Peternak juga diminta memberikan pakan yang baik bagi hewan peliharaannya," kata dia. 

Repost dari Solopos : https://solopos.espos.id/kementan-berikan-400000-dosis-vaksin-untuk-atasi-pmk-di-jateng-2048397/amp