PDHI Bali Apresiasi Pembatalan Pengiriman Sapi NTB

Kekhawatiran berbagai pihak terkait lalu lintas pengiriman sapi hidup dari Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Jawa melalui Bali akhirnya mendapat respons cepat dari otoritas terkait. Pengiriman yang sempat berlangsung beberapa hari tersebut, kini telah dihentikan total. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga Bali tetap bebas dari penyakit hewan menular seperti antraks dan PMK.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali, drh. I Dewa Made Anom kepada RRI di Denpasar. Ia membenarkan bahwa jalur perlintasan ternak melalui daratan Bali telah ditutup. Made Anom menyampaikan, keputusan tersebut sudah diambil segera setelah munculnya kekhawatiran publik dan profesi veteriner terkait pengiriman ternak sapi dari NTB ke Pulau Jawa melalui Bali.

"Saya mendapat informasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Bali serta Balai Besar Veteriner, perlintasan sapi dari Lombok melalui Bali hanya berlangsung dua hari dan kini sudah ditutup," ungkapnya kepada RRI di Denpasar. Sebagai alternatif,  drh. Made Anom menjelaskan pengiriman dalam bentuk daging potong kini menjadi opsi utama karena dinilai jauh lebih aman dan tidak meninggalkan limbah biologis yang berpotensi menyebarkan penyakit.

"Transportasi dalam bentuk daging relatif lebih aman, karena tidak ada limbah yang bisa menjadi media penularan," tambah drh. Anom. Dengan dihentikannya pengiriman sapi hidup dari NTB ke Jawa melalui Bali dan dialihkan dalam bentuk daging potong, PDHI Bali berharap upaya ini dapat menjadi langkah preventif yang berkelanjutan demi menjaga Bali tetap bebas dari penyakit hewan menular dan melindungi kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

 

Repost dari RRI :  https://rri.co.id/index.php/bali/daerah/1575840/pdhi-bali-apresiasi-pembatalan-pengiriman-sapi-ntb