Sapi Kurban dari NTB Dipastikan Bebas Antraks

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan bahwa seluruh ternak sapi yang dikirim untuk kebutuhan hewan kurban Iduladha, khususnya ke wilayah Jabodetabek dan yang melintasi Pulau Bali, dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit, termasuk antraks.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB, Muslih, menegaskan bahwa seluruh pengiriman ternak dari wilayah NTB sudah melalui prosedur ketat, termasuk pengeluaran Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) oleh dokter hewan dari daerah asal, seperti Bima, Dompu, dan Kota Bima.

“Saya kira tidak ada bahaya, karena semua ternak yang dikirim melalui Bali itu sudah dilengkapi SKKH yang dikeluarkan oleh dokter hewan di daerah asal,” ungkap Muslih kepada Radar Lombok, Kamis (2/5/2025).

Pemprov NTB juga membantah keras isu yang menyebutkan bahwa terdapat 13 kasus antraks di NTB yang telah menular ke manusia, dan menyebabkan lima orang meninggal dunia. Menurut Muslih, informasi tersebut tidak benar dan sangat menyesatkan.

“Sejak saya pindah ke Disnakkeswan NTB tahun 2009, tidak pernah ada laporan kasus antraks yang menular ke manusia,” tegasnya.

Ia mengakui bahwa pada tahun 2021 memang terdapat dua kasus antraks pada hewan di wilayah Dompu. Namun, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa pada manusia akibat penyakit tersebut di NTB.

“Yang ada itu kasus antraks pada hewan. Kalau manusia, tidak pernah ada seperti yang diberitakan,” jelas Muslih lagi.

Ia juga menambahkan bahwa kekhawatiran sebagian masyarakat Bali terkait potensi penularan antraks dari sapi NTB yang melintas adalah hal yang berlebihan. Pasalnya, secara teknis, penularan ke manusia sangat sulit terjadi, terlebih karena seluruh ternak sudah diperiksa dan dipastikan sehat oleh dokter hewan.

“Dipastikan sapi yang melewati Bali itu aman dari antraks. Sudah ada keterangan sehat dan diperiksa dokter hewan,” katanya menegaskan.

Sebelumnya, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, telah melakukan komunikasi langsung dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, untuk meminta izin melintas bagi truk pengangkut ternak yang melalui Bali. Hal ini dilakukan guna mengurai antrean truk pengangkut sapi yang sempat menumpuk di Pelabuhan Lembar dan Gili Mas, Lombok Barat.

“Tujuannya agar pengiriman truk bisa lebih cepat dan tidak menumpuk terlalu lama,” ujar Gubernur Iqbal.

Dalam komunikasi tersebut, Gubernur Bali menyetujui permintaan tersebut dengan sejumlah syarat, antara lain ketentuan bahwa truk-truk pengangkut ternak hanya boleh melintas pada malam hari agar tidak mengganggu arus lalu lintas di wilayah Bali.

Saat ini antrean truk ternak di pelabuhan sudah berhasil diurai. Oleh karena itu, pengiriman ternak yang melintasi Bali telah dihentikan. 

Repost dari Radar Lombok : https://radarlombok.co.id/sapi-kurban-dari-ntb-dipastikan-bebas-antraks.html