Sempat Ada Aksi Buang Susu, Nestle: Tidak Terjadi di Jatim dan Peternak Mitra
PASURUAN - PT Nestle Indonesia Unit Kejayan mengeklaim, aksi buang-buang susu sapi segar yang sempat viral pada November 2024 tidak terjadi di Jawa Timur dan tidak dilakukan oleh para peternak susu sapi mitra.
Hal itu disampaikan Director corporate affairs & sustainability PT Nestle Indonesia Sufintri Rahayu. Dia mengatakan, tidak ada bentrokan antara perusahaan dan peternak susu sapi Jatim, apalagi yang sudah bermitra sejak lama.
"Untuk yang viral mengenai mandi susu itu tidak terjadi di Jawa Timur dan terutama tidak terjadi dengan peternak kemitraannya PT Nestle Indonesia," ujarnya kepada awak media saat mengunjungi pabrik PT Nestle Indonesia Unit Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/12).
Sufintri menuturkan, Nestle yang sudah beroperasi selama 75 tahun di Indonesia terus berdampingan dengan para peternak susu sapi. Utamanya, para pemasok yang berada di wilayah Jatim. Dia juga menyampaikan, pabrik susu Nestle Unit Kejayan menyerap 100% pasokan susu sapi segar di area Jatim. Pabrik menerima sekitar 340 ton susu segar dari koperasi susu di Jatim tiap harinya.
"Hubungan kita bukan hanya bisnis, tapi sudah lebih dari itu, kekeluargaan, dan kita menyerap 100% susu yang ada di Jawa Timur," imbuhnya.
Sejalan dengan itu, dia meyakini tidak ada peternak susu sapi di Jatim yang melakukan aksi buang-buang susu, seperti yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Asal tahu, pada November 2024, publik dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan aksi buang-buang susu dan mandi susu yang dilakukan oleh peternak susu sapi di Boyolali, Jateng.
Alasannya, susu segar hasil produksi mereka tidak diserap oleh Industri Pengolahan Susu (IPS). Sebagai bentuk protes, para peternak susu pun melakukan aksi mengguyur susu sapi ke jalanan. Untuk menghindari kejadian serupa terjadi dengan mitra, Sufintri mengatakan, Nestle banyak menggandeng peternak lokal sekaligus memberikan edukasi dan bimbingan kepada mereka.
Salah satunya, mengedukasi soal produk fresh milk atau susu segar. Produsen Dancow itu juga mengambil pasokan susu segar yang lokasinya dekat dengan tiap-tiap pabrik lantaran susu harus masih segar saat diterima.
"Jadi kalau peternak bermitra bersama Nestle Indonesia, mudah-mudahan kita bisa menyerap lebih banyak susu tidak hanya di Jawa Timur, tapi juga di Jawa Tengah, terutamanya di daerah sekitar Batang, karena pabrik kita yang baru ada di Batang Industrial Estate," ucapnya.
Namun, Sufintri tidak memberikan penjelasan ketika ditanya apakah ada bahan baku perusahaan yang diimpor. Dia hanya menyampaikan bahwa pabrik susu Bear Brand di Jatim itu hanya mengolah susu segar lokal.
"Kita kan industri pengolahan susu ya, jadi kita yang mengolah susunya gitu, yang kita olah susunya dari susu lokal, dari peternak susu yang ada di Jawa Timur gitu. Kalau yang lainnya ya kita tidak bisa menanggapi," terangnya.
Sufintri pun berharap, bisnis industri pengolahan susu Nestle Indonesia makin berkembang. Agar bisa mendirikan lebih banyak pabrik susu di dalam negeri.Dengan begitu, sambungnya, Nestle bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal, sekaligus pasokan susu lokal di tiap daerah, di mana lokasi pabrik tersebut berdiri.
"Makanya doain mudah-mudahan industri bisnisnya Nestle makin berkembang terus, yang ada di Jawa Timur, jadi kita bisa menyerap lebih banyak susu lagi," jelasnya.
Repost dari VALIDNEWS.id : https://validnews.id/ekonomi/sempat-ada-aksi-buang-susu-nestle-tidak-terjadi-di-jatim-dan-peternak-mitra