Target 8.000 Dapur MBG, Kementan Siapkan Lonjakan Produksi Ayam dan Telur
Pemerintah menargetkan 8.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa beroperasi pada Agustus 2025. Angka ini naik signifikan dari 2.000 dapur yang berjalan saat ini. Kenaikan target dapur MBG mendorong lonjakan permintaan daging ayam dan telur. Produksi saat ini baru mencukupi kebutuhan 6.000 dapur. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyebut peningkatan produksi harus segera disiapkan. “Kita semua tahu target dapur (MBG) untuk bulan Juli kurang lebih sekitar 2.000 dapur. Kemudian ditargetkan di bulan Agustus itu ada 8.000 dapur. Dan kalau sudah mencapai 8.000, artinya para pelaku perunggasan harus sudah siap-siap,” ujar Agung saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan, Kementan akan segera mengumpulkan pelaku usaha perunggasan untuk menyusun strategi peningkatan produksi.
“Jadi kami dalam waktu yang tidak terlalu lama akan mengundang pelaku perunggasan untuk menyiapkan strategi-strategi kita,” paparnya. Agung optimistis sektor perunggasan siap memenuhi permintaan dari 8.000 dapur MBG. Produksi anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) saat ini mencapai 60 juta ekor per minggu. Angka ini diperkirakan bisa naik hingga 90 juta ekor per minggu. “Dan ini tentu kita akan hitung lagi sambil juga melihat perkembangan dapur yang sedang dibangun oleh Badan Gizi Nasional. dan ini akan berkoordinasi dengan penyiapan daging maupun telur ayam kita,” bebernya.
Saat ini produksi ayam dan telur memang ditahan untuk menjaga keseimbangan pasar. Tujuannya agar harga tetap berada di atas ongkos produksi. “Karena produksi kita ini saat ini sebetulnya kita tahan-tahan. Kenapa kita tahan produksinya? Karena agar keseimbangan suplai dan demand bisa terjaga dan tentu berimbas pada harga jual ayam dan telur kita itu di atas harga produksi. Kalau terlalu suplainya berlebihan kan harganya jatuh,” tukas Agung. “Karena ayam tidak bisa ditahan kalau sudah umur panen ya harus panen. Telur kalau sudah keluar nggak mungkin dimasukkan lagi ke ayamnya. Jadi kita harus jaga keseimbangannya,” lanjutnya.
Repost dari Kompas : https://money.kompas.com/read/2025/07/15/064658626/target-8000-dapur-mbg-kementan-siapkan-lonjakan-produksi-ayam-dan-telur