Transformasi Peternakan dan Nutrisi: Generasi Muda Jadi Sorotan di Hari Susu Sedunia 2025

Hari Susu Sedunia yang diperingati setiap 1 Juni tahun ini membawa sorotan yang lebih dalam, menyoroti kebutuhan untuk transformasi dalam sektor peternakan sapi perah serta peran krusial generasi muda di dalamnya. Di tahun 2025, fokus tidak hanya pada promosi konsumsi susu, tetapi juga pada langkah konkret untuk mengembangkan ekosistem susu nasional dari hulu hingga hilir. Hal ini menjadi penting, mengingat rendahnya tingkat konsumsi susu di Indonesia dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Susu adalah sumber protein hewani yang kaya akan makronutrien dan mikronutrien. Menurut Prof. Dr. Hardinsyah, pakar gizi, susu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan optimal anak-anak dan remaja, serta mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. "Susu menyediakan nutrisi penting yang diperlukan sepanjang siklus hidup, dari masa kanak-kanak hingga dewasa," ujarnya saat merayakan Hari Susu Sedunia bersama Frisian Flag Indonesia (FFI) di IPB Dramaga, Bogor. Pentingnya susu juga tercermin dalam manfaatnya yang meliputi kesehatan tulang, hidrasi, dan pengaturan nafsu makan, yang sangat dibutuhkan oleh anak usia sekolah.

Transformasi industri peternakan sapi perah menjadi highlight dalam perayaan tahun ini. Andrew F. Saputro, Direktur Corporate Affairs PT FFI, menekankan pentingnya pengembangan sektor peternakan lokal untuk menciptakan ekosistem susu yang berkelanjutan. Selama lebih dari tiga dekade, Program Dairy Development (DD) telah menjadi pilar utama dalam mendukung industri susu nasional, dengan pendekatan yang dikenal sebagai "Grass to Glass."

DD tidak hanya memberikan bantuan teknis, tetapi juga mengarah pada pemberdayaan peternak melalui peningkatan kapasitas. Program ini mencakup pelatihan dalam berbagai aspek, seperti manajemen kandang dan kesehatan hewan, serta pengetahuan tentang standar mutu susu yang memenuhi SNI. Hingga kini, DD sudah menjangkau puluhan ribu peternak sapi perah di seluruh Indonesia.

Regenerasi Peternak Muda

Namun, tantangan terbesar adalah regenerasi peternak, di mana banyak generasi muda kurang berminat untuk melanjutkan usaha orang tua mereka. Untuk mengatasi masalah ini, FFI meluncurkan Young Progressive Farmer Academy (YPFA), sebuah program yang dirancang untuk membekali peternak muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam pengelolaan peternakan modern.

Program ini menawarkan pelatihan menyeluruh kepada peternak muda, termasuk manajemen finansial dan pengelolaan peternakan, serta mengajak mereka untuk belajar langsung dari praktik terbaik di Belanda. Dengan pendekatan ini, FFI berharap dapat menarik lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam sektor peternakan dan mendukung target pemerintah untuk mencapai swasembada susu pada tahun 2029

Dukungan Kebijakan dan Kolaborasi

Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada susu pada 2029, yang memerlukan kemitraan erat antara berbagai pihak: pemerintah, industri, akademisi, dan peternak. Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, menekankan bahwa peningkatan produksi susu dalam negeri sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang belum terpenuhi.

Hari Susu Sedunia 2025 mengingatkan kita bahwa susu bukan hanya sekadar nutrisi, melainkan bagian integral dari sistem pangan yang kompleks. Dari transformasi peternakan lokal hingga berkembangnya minat generasi muda, semua elemen ini adalah fondasi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan sehat. Upaya ini membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan dalam sektor peternakan susu di Indonesia.

 

Repost dari Butota Media :  https://butota.id/kesehatan/50293-transformasi-peternakan-dan-nutrisi-generasi-muda-jadi-sorotan-di-hari-susu-sedunia-2025/