11 Sapi Masih Positif PMK
Jumlah sapi yang masih positif penyakit mulut dan kuku (PMK) terus berkurang. Saat ini tersisa 11 sapi yang masih sakit. Sedangkan, 40 sapi sudah terkonfirmasi sembuh. Sayangnya, sejak kembali merebak akhir tahun lalu, sudah ada sembilan sapi yang mati akibat PMK.
Sementara, dua diantaranya disembelih paksa untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) Kota Batu Heru Yulianto mengatakan wabah PMK jilid dua ini tak separah jilid satu pada 2022 lalu. Sebab, ada 1.000 ekor sapi lebih dinyatakan positif penyakit yang disebabkan virus aphthovirus itu.
Sedangkan, jumlah sapi yang terinfeksi PMK kali ini hanya 62 ekor saja. Itu tak lepas dari herd immunity yang sudah terbentuk karena masifnya vaksinasi PMK. Heru mengatakan mere baknya kembali virus PMK di Kota Batu juga diawali masuknya sapi dari luar daerah.
Sehingga, sapi-sapi tersebut belum dipastikan status vaksinasinya. Sebab, dia menyebut vaksinasi PMK di Kota Batu sudah menyasar 100 persen populasi hewan ternak yang ada. Yakni sebanyak 11 ekor sapi baik pedaging maupun perah. Untuk itu, saat ini vaksinasi mulai digencarkan kembali.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sudah menerima bantuan vaksin PMK dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebanyak dua kali. Yakni pada awal tahun ini sebanyak 3.525 dosis dan pada 11 Februari lalu sebanyak 7 ribu dosis.
Yakni vaksin pertama, kedua, dan booster. Jarak pemberian vaksin pertama dengan kedua yakni selama satu bulan. Kemudian, vaksin booster baru diberikan enam bulan setelah pemberian vaksin kedua. “Selanjutnya, booster di berikan setiap enam bulan sekali,” ungkapnya.
Heru juga mengaku mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk penanganan wabah PMK jilid dua kali ini. Dia menyebut cuaca saat ini menjadi tantangan penanganan PMK. Sebab, hujan membuat udara menjadi lembab dan memudahkan penularan virus tersebut. “Saat ini ada 20 ekor sapi yang berisiko terpapar PMK,” ujarnya.
Alasannya, lantaran puluhan ekor sapi itu berada dalam satu kandang dengan hewan yang masih positif PMK. Untuk itu, dia mengimbau agar peternak benar-benar menjaga ke bersihan kandang. Dirinya menyebut jenis sapi yang terkena PMK sejauh ini adalah pedaging. Yang paling banyak terkena di Kecamatan Bumiaji. Sedangkan, 1.500 ekor sapi perah di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Batu dinyatakan bebas PMK.
Repost dari Radar Batu : https://radarbatu.jawapos.com/kota-batu/2325713303/11-sapi-masih-positif-pmk