Awas Rabies Bisa Mengancam Nyawa. Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Sebelum Terlambat
Rabies adalah infeksi virus mematikan yang ditularkan melalui gigitan hewan, dan bahaya rabies bisa mengancam nyawa manusia.Purwodadi videos Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan otak, yang berujung pada kematian jika tidak segera ditangani secara medis. Bahaya rabies meningkat di daerah dengan populasi hewan liar tinggi, terutama anjing, kucing, dan kelelawar yang belum divaksinasi.
Gejala awal rabies seperti demam, lemas, dan nyeri di area gigitan sering dianggap ringan, padahal bisa berkembang sangat cepat. Cara pencegahan paling efektif adalah vaksinasi hewan peliharaan dan segera mencuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir. Warga diminta waspada karena bahaya rabies tidak hanya mengintai di pedesaan, tetapi juga dapat terjadi di wilayah perkotaan padat penduduk.
Apa Itu Rabies?
Rabies adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, dan hampir selalu berakibat fatal bila gejala sudah muncul. Virus rabies menular melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya melalui gigitan, cakaran, atau luka terbuka yang terpapar. Penyakit ini telah menjadi ancaman serius di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat. Rabies tidak dapat disembuhkan setelah munculnya gejala klinis, sehingga pencegahan menjadi langkah paling krusial dalam pengendalian. Penularan terjadi saat virus memasuki tubuh dan bergerak melalui sistem saraf menuju otak, mengakibatkan ensefalitis atau radang otak. Meskipun tergolong langka, rabies tetap menjadi perhatian serius karena angka kematiannya hampir mencapai 100 persen.
Seberapa Besar Bahaya Rabies?
Bahaya rabies terletak pada sifatnya yang laten, gejalanya bisa muncul berminggu-minggu setelah gigitan, lalu tiba-tiba menjadi fatal. Sekitar 59.000 orang di dunia meninggal tiap tahun karena rabies, dan kebanyakan korban adalah anak-anak yang tinggal di daerah endemis. Indonesia mencatat puluhan kasus kematian akibat rabies setiap tahunnya, terutama di daerah seperti Bali, NTT, dan Sulawesi. Bahaya rabies juga terletak pada sulitnya akses vaksin dan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai langkah darurat pasca gigitan. Tanpa tindakan cepat, virus akan menyebar ke otak dalam waktu 20–60 hari setelah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Gejala lanjutan termasuk kejang, halusinasi, takut air (hidrofobia), hingga kelumpuhan sebelum akhirnya menyebabkan kematian.
Bagaimana Rabies Menular?
Penularan rabies terjadi terutama melalui gigitan hewan liar atau peliharaan yang telah terinfeksi dan belum divaksin.
Virus berada di air liur dan memasuki tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir seperti mata dan mulut. Anjing menjadi hewan penular paling umum, tetapi rabies juga dapat menular melalui cakaran atau jilatan pada luka. Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang, namun telah dilaporkan dalam kasus transplantasi organ dari pendonor terinfeksi. Hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan perilaku agresif, hipersensitif terhadap cahaya dan suara, serta kehilangan rasa takut. Menghindari kontak langsung dengan hewan liar dan mengenali perilaku aneh pada hewan peliharaan bisa mengurangi risiko penularan.
Bagaimana Cara Pencegahan Rabies?
Cara pencegahan rabies paling efektif adalah vaksinasi rutin terhadap hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing. Masyarakat juga wajib melapor jika menemukan hewan yang menunjukkan gejala rabies agar bisa ditangani petugas berwenang. Jika tergigit, segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit dan langsung ke fasilitas kesehatan terdekat. Vaksinasi pasca pajanan (post exposure prophylaxis/PEP) sangat penting dan harus diberikan sesegera mungkin untuk mencegah infeksi. Pemerintah daerah perlu meningkatkan edukasi masyarakat dan menyediakan vaksin rabies secara merata, terutama di daerah rawan. Memelihara hewan dengan bertanggung jawab serta tidak membiarkan mereka berkeliaran bebas adalah bentuk pencegahan utama.
Waspadai Bahaya Rabies Sejak Dini
Bahaya rabies harus diwaspadai semua kalangan karena dapat mengancam nyawa kapan saja dan di mana saja, tanpa gejala awal yang jelas. Kenali gejala rabies seperti perubahan perilaku, demam, dan kesulitan menelan, serta segera lakukan cara pencegahan yang tepat. Langkah kecil seperti vaksinasi hewan dan penanganan luka gigitan secara cepat bisa menyelamatkan nyawa dari ancaman rabies. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam pencegahan rabies melalui edukasi, pengawasan hewan, dan ketersediaan vaksin. Dengan mengenali bahaya rabies, memahami gejala, dan menerapkan cara pencegahan yang benar, kita bisa menekan angka kematian. Jangan tunggu sampai terlambat, karena bahaya rabies, gejala awal, dan cara pencegahan harus dikenali sejak dini untuk keselamatan semua.
Repost dari Media Purwodadi : https://mediapurwodadi.pikiran-rakyat.com/purwodadi/pr-1869422647/awas-rabies-bisa-mengancam-nyawa-kenali-gejala-dan-cara-pencegahan-sebelum-terlambat?page=all