Distan Mukomuko awasi intensif ternak idap penyakit ngorok

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melakukan pengawasan secara intensif hewan ternak yang sehat dan terjangkit penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau ngorok guna mencegah penyebaran penyakit tersebut di daerah ini.

"Kita secara intensif sudah turun ke lapangan untuk memberikan pengobatan. Kita maksimalkan melakukan pengobatan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Fitriani Ilyas saat dihubungi dari Mukomuko, Selasa. 

Ia mengatakan hal itu terkait upaya yang bisa dilakukan oleh dinas untuk mengatasi dan mencegah penyebaran penyakit ngorok pada hewan ternak yang sekarang ini merebak di daerah tersebut.

Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko mencatat sebanyak 35 ekor hewan ternak yang dilaporkan mati akibat terserang penyakit ngorok sejak akhir bulan April sampai awal bulan Mei 2025.

Selain itu, populasi hewan ternak sapi dan kerbau yang terancam terjangkit penyakit ngorok tersebut mencapai sekitar 6.000 ekor yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.

Ia mengatakan, kalau untuk vaksin mencegah penyakit ngorok pada hewan ternak sudah jauh hari tersedia di daerah ini yang diperoleh dari pemerintah provinsi sebanyak 1.200 dosis.

Meskipun vaksin tersedia di daerah ini, tetapi masalahnya masyarakat tidak kooporatif, tidak mau mengandangkan hewan ternaknya.

"Tidak mungkin kawan-kawan di pusat kesehatan hewan dalam memberikan pelayanan vaksinasi yang mengejar hewan ternak di dalam rimba," ujarnya.

Untuk hewan ternak yang belum terjangkit atau ternak yang masih sehat masih memungkinkan untuk divaksin, sedangkan ternak sakit diobati.

Dia memastikan, secara sumber daya manusia (SDM) atau tenaga di empat puskeswan di daerah ini tidak ada masalah, termasuk juga obat-obatan untuk mengobati penyakit ngorok pada hewan ternak.

Sementara itu, empat puskeswan di daerah ini tersebar di Kecamatan Ipuh, Kecamatan Penarik, Kecamatan Kota Mukomuko, dan Kecamatan Air Manjuto.

Repost dari Antara Bengkulu :  https://bengkulu.antaranews.com/berita/412701/distan-mukomuko-awasi-intensif-ternak-idap-penyakit-ngorok