Harga Ayam Mahal, Begini Respons Wamentan Sudaryono
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menilai kenaikan harga daging ayam dalam beberapa pekan terakhir merupakan hal yang wajar. Meski begitu, ia menegaskan pemerintah akan tetap turun tangan untuk mencegah harga terus melonjak.
Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono pada puncak peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 yang digelar di Area Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Minggu (21/9).
“Saya harus jelaskan ke Anda semua, tolong tulis yang benar. Gini, komoditi nggak hanya di Indonesia, di seluruh dunia, komoditas, pangan katakanlah begitu, pasti naik dan turun,” kata Wamentan Sudaryono.
Menurutnya, tugas pemerintah adalah memastikan fluktuasi harga tersebut tidak berlangsung lama. Bila harga terlalu tinggi, harus segera diturunkan. Sebaliknya, jika terlalu rendah, juga perlu dinaikkan agar tidak merugikan produsen.
“Jadi, enggak mungkin kemudian harga itu terus mahal, kan enggak. Namanya ada dinamika supply and demand,” kata Wamentan Sudaryono.
Mas Dar, sapaan Sudaryono, menambahkan bahwa jika harga terlalu tinggi, pemerintah harus segera melakukan intervensi, baik melalui operasi pasar maupun dengan menggelontorkan barang dalam jumlah besar untuk menurunkan harga.
Sebaliknya, jika harga terlalu murah, pemerintah juga harus menaikkannya. Intinya, pemerintah bertugas menjaga kestabilan harga. “Kalau naik sehari, harus segera diturunkan. Kalau bisa jangan sampai naik sampai sehari,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah sangat membutuhkan input dari masyarakat. Jika ada kenaikan harga di suatu daerah, masyarakat diharapkan melapor agar pemerintah dapat segera melakukan intervensi.
Mas Dar menegaskan, produsen, baik petani maupun peternak, harus dilindungi kesejahteraannya, begitu juga konsumen harus dijaga daya belinya.
“Intinya, naik turun harga itu hal yang biasa, yang penting jangan berlangsung lama. Kalau naik terus menerus, itu tidak benar. Naik sedikit harus segera diturunkan, turun banyak harus segera dinaikkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menyampaikan bahwa pada tahun 2024 Indonesia sudah mampu memenuhi bahkan melampaui kebutuhan nasional untuk komoditas daging ayam.
“Untuk daging ayam ras, kebutuhan nasional tercatat sebesar 3,72 juta ton, sementara produksi nasional mencapai 3,84 juta ton. Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus produksi sebesar 0,12 juta ton,” ujar Agung.
Repost dari Majalah Hortus : https://news.majalahhortus.com/news-majalahhortus-com-harga-ayam-mahal-begini-respons-wamentan-sudaryono/