Wujudkan Ketahanan Pangan dengan Vaksin Perbaikan Kualitas Pakan

Guna mewujudkan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, khususnya untuk ketahanan pangan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk terus menjaga produksi protein hewani. Pangan hewani diyakini memiliki protein tinggi yang baik untuk kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya bagi anak-anak sebagai penerus bangsa kelak.

 

Ditemui dalam pameran LEP Expo 2025 pada Rabu (14/5), Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, mengatakan bahwasanya Indonesia telah surplus daging dan telur ayam sejak bertahun-tahun yang lalu. Adapun yang saat ini masih defisit adalah daging sapi dan susu. “Kegiatan pameran yang didukung MLA (Meat and Livestock Australia) ini kita berharap bisa mendapat sumber indukan, baik sapi pedaging maupun perah,” sebutnya.

 

Menurutnya, dari para pelaku usaha yang sudah berkomitmen di Indonesia hingga 2029 sudah mencapai 994 ribuan ekor sapi perah. Sedangkan untuk sapi pedaging sekitar 500-an ribu ekor. Untuk 2025 itu sudah ada di angka 47 ribuan, dan ini yang diharapkan adanya dukungan. Selain sumber indukan, ada juga dukungan pakan guna meningkatkan produksi susu maupun daging.

 

“Saya kira ini kolaborasi, karena dengan jumlah yang sedikit seperti susu yang rata-rata produksinya sekitar 15-16 liter per ekor per hari. Kita ingin seperti di KUD Bayongbong di Garut, Jawa Barat, dengan pola silase seperti yang dipamerkan di sini, itu meningkatkan produksi dari 14 liter menjadi 26 liter. Ini luar biasa, meningkat hampir 2 kali lipat, artinya 1 ekor bisa seperti menjadi 2 ekor sapi, dengan produktivitas yang ditingkatkan,” sahut dia.

 

Dengan permasalahan untuk jumlah indukan yang terbatas, ia melanjutkan, maka yang pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan produktivitasnya, baik susu maupun dagingnya. Makmun berharap, kelipatannya bisa naik 100 %, sehingga produksi susu nasional yang sekarang 21 % itu, dengan meningkatkan produktivitas ternak yang ada, bisa menjadi 40-an %. Dengan begitu, hanya tinggal menambah sedikit saja dari populasi.

 

Ia pun mendorong, supaya peternak dapat meningkatkan produktivitasnya, tentu dengan memperbaiki pakan. “Dengan memperbaiki pakan, maka akan memperbaiki kondisi kesehatan ternaknya. Jangan lupa juga untuk vaksin, baik secara mandiri maupun dilakukan oleh pemerintah. Tadi juga banyak vaksin yang dipamerkan di pameran ini, seperti vaksin PMK (penyakit mulut dan kuku) dan LSD (lumpy skin disease). Sebab kalau sapi sudah sakit, risikonya besar, di mana produktivitasnya untuk sapi perah turun drastis (produksinya hanya 10-20 %),” saran Makmun.

 

Repost dari Trobos Livestock :  http://troboslivestock.com/detail-berita/2025/05/26/57/19312/wujudkan-ketahanan-pangan-dengan-vaksin--perbaikan-kualitas-pakan