Ilmuwan IPB Ini Temukan Molekul Ajaib dalam Susu Kambing Lokal, Potensi Setara Asi
Siapa sangka, di balik tetesan susu kambing tersimpan rahasia besar yang bisa jadi kunci masa depan kesehatan anak-anak Indonesia.
Dalam orasi ilmiahnya di IPB University, Prof. Dr. Epi Taufik membongkar potensi luar biasa dari susu kambing lokal khususnya jenis Peranakan Etawah yang selama ini luput dari sorotan.
Berbicara dalam pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan, Prof. Epi menyampaikan satu pesan penting susu bukan cuma soal gizi, tapi juga soal kecerdasan.
"Di dalam susu kambing terdapat molekul istimewa bernama oligosakarida. Ini bukan nutrisi biasa, ia makanan premium bagi bakteri baik di usus," ungkapnya.
Oligosakarida bekerja dengan cara unik bukannya langsung diserap tubuh, ia justru memberi ‘asupan’ bagi mikroba baik di saluran cerna.
Hasilnya pencernaan lebih sehat, imun tubuh lebih tangguh, dan perkembangan otak anak makin optimal.
Kandungan ini memang paling banyak ditemukan dalam ASI, namun ternyata kambing, terutama jenis lokal punya versi yang menjanjikan.
Lewat riset selama bertahun-tahun, Prof. Epi dan timnya berhasil menemukan dua jenis oligosakarida penting dalam kolostrum kambing PE: 3’-SL dan 6’-SL.
Keduanya dikenal mampu melindungi bayi dari infeksi sekaligus mendukung tumbuh kembang otak. Menariknya, struktur susu kambing bahkan lebih mirip ASI dibanding susu sapi.
“Dengan teknologi canggih seperti HPLC dan NMR, kami bisa memisahkan dan memurnikan molekul ini. Bayangkan kalau oligosakarida bisa ditambahkan ke produk sehari-hari dari susu bubuk, biskuit, hingga probiotik,” kata Prof. Epi antusias.
Potensinya bukan main-main. Di luar negeri, oligosakarida dari susu sudah jadi bahan suplemen premium untuk bayi dan lansia.
Indonesia punya peluang besar menyaingi pasar itu, terutama karena kekayaan ternak lokalnya. Tapi jalan menuju ke sana tak sepenuhnya mulus.
“Saat ini perhatian terhadap molekul bioaktif susu masih sangat kurang. Padahal ini peluang emas, terutama mendukung program Makan Bergizi Gratis nasional,” ujar Prof. Epi.
Ia membayangkan suatu hari nanti Indonesia mampu memproduksi sendiri oligosakarida dari susu lokal, tidak hanya untuk konsumsi dalam negeri, tapi juga sebagai produk ekspor unggulan.
Pemerintah pun menyambut baik temuan ini. Tri Melasari, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang hadir dalam acara tersebut, menyebut inovasi Prof. Epi sebagai terobosan strategis.
“Inovasi itu tidak selalu soal teknologi tinggi. Kadang, kuncinya justru ada pada potensi lokal yang belum tergali. Dan ini salah satunya,” ujar Tri.
Ia menegaskan bahwa kementerian siap mendukung hilirisasi riset semacam ini agar bisa masuk ke dalam kebijakan pangan nasional.
Lebih dari sekadar sains, susu kambing lokal berpotensi jadi solusi multidimensi: menjawab tantangan gizi anak, memberdayakan peternak kecil, dan membuka pintu ekonomi baru.
“Kalau kita serius, dari susu kambing lokal saja kita bisa membangun masa depan pangan, kesehatan, dan ekonomi bangsa,” tutup Prof. Epi, penuh harap.
Repost dari Tabloid Sinar Tani : https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/ternak/25362-Ilmuwan-IPB-Ini-Temukan-Molekul-Ajaib-dalam-Susu-Kambing-Lokal-Potensi-Setara-Asi