Ini Alasan Prabowo Tak Pilih Sapi Jumbo untuk Kurban Idul Adha 2025
Presiden Prabowo Subianto telah menentukan pilihan untuk hewan kurban Idul Adha 2025. Seekor sapi dari jenis peranakan ongole (PO) yang berasal dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi hewan kurban yang dipilih melalui tim utusan presiden. Sapi tersebut dibeli dari Irfa’i Berkah Sejahtera Farm (IBS Farm), sebuah peternakan yang berlokasi di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kediri.
Menurut Manajer IBS Farm, Kukuh, pihaknya awalnya menawarkan dua ekor sapi kepada tim presiden: satu ekor sapi limousin berbobot 1,1 ton dan satu ekor sapi PO dengan berat 893 kilogram. Meskipun sapi limousin memiliki ukuran yang lebih besar dan daging yang lebih banyak, pilihan justru jatuh kepada sapi PO. “Akhirnya pilihannya jatuh pada PO,” kata Kukuh saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (13/5/2025).
Ia menduga keputusan itu dilandasi pertimbangan lebih dari sekadar ukuran. Apalagi, kata Kukuh, sapi PO merupakan ras unggulan lokal.
“Sapi PO ini kan sapi ras unggulan lokal,” ujarnya. Sapi PO dikenal memiliki sejumlah kelebihan, seperti warna putih khas dengan punuk di punggung serta ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan sapi pedaging lainnya. Sapi ini kerap digunakan untuk kontes, sebagai hewan pekerja, maupun sumber daging. Namun demikian, populasinya terbatas. Di wilayah Kediri sendiri, populasi sapi PO hanya sekitar 20 persen dari total populasi sapi. Kebanyakan peternak lebih memilih membudidayakan sapi jenis lain seperti limousin karena pertumbuhannya lebih cepat dan secara ekonomi lebih menguntungkan.
Kukuh menjelaskan, sapi pedaging non-PO bisa dipanen dalam waktu setahun, sementara sapi PO membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk mencapai bobot ideal. Hal ini tentu berdampak pada biaya produksi dan durasi pemeliharaan.
“Kalau peternak berpikirnya, kan, cari sapi yang tumbuhnya cepat,” ujar Kukuh. Ia menduga, keputusan Presiden Prabowo memilih sapi PO juga bertujuan mendorong peternak agar kembali tertarik mengembangkan ras lokal ini. “Pemilihan sapi PO mungkin agar peternak mau breeding sapi itu dan melestarikannya,” lanjut Kukuh.
Senada dengan Kukuh, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, juga menilai langkah ini sangat positif. Menurutnya, populasi sapi PO memang terus menyusut, padahal ketahanan terhadap penyakit cukup tinggi. “Tentunya ini menjadi penyemangat bagi sentra usaha peternakan sapi di Kediri,” ujar Tutik, Selasa.
Repost dari Kompas : https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/05/13/193702988/ini-alasan-prabowo-tak-pilih-sapi-jumbo-untuk-kurban-idul-adha-2025