Kasus PMK Terkendali, Stok Hewan Kurban Malang Aman

Kota Malang sempat mencatat 18 kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada awal tahun 2025, namun seluruh kasus tersebut telah tertangani dengan baik. Hal itu disampaikan oleh drh. Anton Pramujiono dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang.

 

“Alhamdulillah, semua sudah ditangani dan dinyatakan sehat. Kebanyakan sapi potong, jadi ketika disembelih nanti sudah dalam kondisi sehat,” kata Anton, Senin (26/5/2025).

 

Dispangtan telah melaksanakan vaksinasi PMK sebanyak 600 dosis dan saat ini masih memiliki stok vaksin sebanyak 600 dosis tambahan. Vaksinasi lanjutan, termasuk booster, akan dilaksanakan usai Idul Adha, terutama bagi hewan yang belum divaksin atau baru masuk dari luar daerah.

 

Meski sudah divaksin dan diperiksa, masih ditemukan cacing hati atau parasit lain saat proses pemotongan hewan. Anton menegaskan pentingnya pemeriksaan antemortem dan postmortem untuk memastikan keamanan daging. 

 

“Kadang ada cacing di hati atau eksudat bernanah di paru-paru. Itu bisa menandakan infeksi seperti TBC yang berpotensi menular ke manusia,” jelasnya.

 

Sementara itu, kebutuhan hewan kurban tahun ini diprediksi meningkat 1% dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data Dispangtan, kebutuhan mencapai sekitar 1.600 sapi, 5.600 kambing, dan 300 domba.

 

Meski Kota Malang bukan wilayah penghasil ternak, pasokan dipastikan aman. Hewan kurban sebagian besar didatangkan dari wilayah sekitar seperti Kabupaten Malang, Blitar, dan Pasuruan. 

 

“Para jagal dan pembeli sudah melakukan booking lebih awal ke luar daerah,” imbuhnya.

 

Dispangtan juga telah menyiapkan surat keterangan sehat bagi hewan kurban yang lolos pemeriksaan. Meski belum ada pelatihan khusus bagi juru sembelih (Juleha) tahun ini, Anton menyebut sebagian besar Juleha di Kota Malang sudah memahami prosedur penyembelihan yang sesuai syariat dan kesehatan.

 

Repost dari RRI :  https://www.rri.co.id/daerah/1541437/kasus-pmk-terkendali-stok-hewan-kurban-malang-aman