Kementan Distribusikan 50.000 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa hingga Lampung

Jakarta- Kementerian Pertanian (Kementan) mendistribusikan 50.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada para peternak setelah mendapat laporan merebaknya penyakit itu di berbagai wilayah. Distribusi vaksin PMK mencapai 2.000 botol atau 50.000 dosis yang disebarkan ke berbagai wilayah, antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Bogor, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, dan Lampung. Khusus Jawa Timur, sebanyak 12.500 dosis didistribusikan dan diserahkan ke Dinas Kabupaten Kediri, Blitar, Tulungagung, Jombang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember. 

 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda, mengingatkan perlunya meningkatkan kesiapsiagaan terkait potensi meningkatnya penyakit hewan.

 

Agung mengatakan, kesehatan ternak merupakan faktor penting dalam mendukung peningkatan produksi ternak nasional. 

“Vaksinasi adalah langkah preventif yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah penularan penyakit, termasuk PMK. Pengendalian penyakit hewan sangat diperlukan untuk mendukung ketahanan pangan hewani dan memperkuat subsektor peternakan di Indonesia,” kata Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (31/12/2024).

Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berkolaborasi dengan dinas peternakan provinsi, dinas yang membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota, serta Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI), mendistribusikan vaksin itu pada Sabtu (28/12/2024) dan Minggu (29/12/2024).

 

Kepala Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Surabaya, Edy Budi Susila yang langsung mengoordinasikan kegiatan di Kabupaten Situbondo, menjelaskan vaksin PMK yang didistribusikan merupakan produksi BBVF Pusvetma Kementan. Vaksin telah teruji dan mendapatkan persetujuan penggunaan oleh Ditjen PKH. 

 

“Vaksin ini diterima oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Situbondo didampingi Pejabat Otoritas Veteriner (POV) Kabupaten, petugas Dinas Provinsi, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Ketua DPD APPSI Jatim untuk kemudian didistribusikan ke petugas kesehatan hewan untuk langsung disuntikkan pada hewan sehat untuk menjaga dan membatasi penyebaran virus PMK,” kata Edy.

 

Selain vaksin, Kementan juga telah menyediakan bantuan berupa obat-obatan, antibiotik, dan disinfektan untuk membantu peternak dalam mengatasi potensi penyakit lainnya.

Adapun PMK merebak di berbagai wilayah, khususnya di Pulau Jawa. Kontan TV melaporkan pada Minggu (29/12/2024), puluhan ekor ternak ditemukan mati akibat terjangkit penyakit mulut dan kuku atau PMK di wilayah Sragen, Jawa Tengah.

 

 Kemudian, mengutip Tribunnews, kasus kematian ternak sapi yang diduga terjangkit PMK pertama kali terjadi di Desa Madureso, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, Minggu (22/12/2024). Dua ekor sapi milik warga di Dusun Guyangan, Desa Madureso, Kecamatan Dawarblandong mati mendadak diduga terjangkit PMK. Saat ini, Ditjen PKH Kementan masih mendata ternak-ternak mati akibat PMK yang terjadi belakangan. 

Repost dari Kompas : https://money.kompas.com/read/2024/12/31/150700726/kementan-distribusikan-50.000-dosis-vaksin-penyakit-mulut-dan-kuku-di-jawa