Kementan Pastikan Lonjakan Kasus PMK Tak Ganggu Pasokan Daging untuk Lebaran
Yogyakarta: Lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diperkirakan tak akan mengganggu pasokan kebutuhan daging bagi masyarakat. Bahkan untuk Lebaran mendatang, kebutuhan daging akan tetap bisa terpenuhi.
"Perlu saya sampaikan bahwa pemerintah menjamin bahwa ketersediaan daging untuk puasa maupun juga lebaran tahun 2025 ini insyaallah tercukupi, karena PMK ini kematiannya juga sebetulnya tidak terlalu tinggi," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda di Yogyakarta pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Ia mengatakan tingkat kematian ternak terpapar PMK berada di bawah 2%. Meski demikian, Agung mengakui tingkat penyebaran penyakit hewan tersebut sangat cepat dan kerugian ekonomi yang cukup besar.
"Kenapa? Karena harus melakukan vaksinasi, pengobatan, dan sebagainya, yang tentu ini menambah biaya bagi para peternak kita," kata dia.
Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi kawasan dengan jumlah kasus PMK tinggi. Padahal, dua provinsi ini jadi wilayah dengan jumlah ternak tinggi pemasok kebutuhan daging. Menurut Agung, estimasi kebutuhan daging saat puasa dan lebaran mendatang tak jadi persoalan. Ia mengatakan pemerintah sudah mengalkulasi kebutuhan daging saat hari besar keagamaan tersebut.
"Terkait dengan tadi kebutuhan puasa dan lebaran, pemerintah sudah menghitung melalui neraca komoditas, dan untuk kebutuhan tersebut," kata dia.
Ia mengungkapkan pemerintah tak hanya mengandalkan daging ternak lokal. Menurut dia, adanya daging sapi impor akan mampu menambah pemenuhan kebutuhan daging itu. "Kita masih mengimpor daging sapi kerbau dari luar negeri, termasuk juga sapi untuk kebutuhan puasa dan lebaran, termasuk tentu dari produksi dalam negeri," ucapnya.
Repost dari Kompas : https://www.metrotvnews.com/read/kewCMdAL-kementan-pastikan-lonjakan-kasus-pmk-tak-ganggu-pasokan-daging-untuk-lebaran