Kementan Percepat Penanganan PMK di Jember, Peternak Merasa Tenang

Jember - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, terus mengintensifkan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Jember. Pada 3 Januari 2025, BBIB Singosari melakukan pendampingan dalam akselerasi program vaksinasi yang bertujuan mengurangi penyebaran PMK di wilayah tersebut.

 

Hingga tanggal 3 Januari 2025, vaksinasi PMK di Kabupaten Jember telah mencakup 1.069 ekor ternak, terdiri dari 1.041 ekor sapi dan 28 ekor kambing/domba. Vaksinasi dilaksanakan serentak di seluruh kecamatan di Kabupaten Jember melalui 12 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). Ternak yang divaksin meliputi sapi jantan, sapi betina, sapi indukan bunting, serta pedet (anak sapi).

 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember, Elok Kristanti, mengungkapkan, "Sejak kami menerima vaksin PMK, hari ini kami sudah berhasil memvaksin sekitar seribu ekor sapi. Alhamdulillah, kami didukung oleh tim dari BBIB Singosari yang ikut mendampingi dalam pelaksanaan vaksinasi ini."

 

Kepala BBIB Singosari, Akbar, menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengatasi wabah PMK. "BBIB Singosari akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan peternak untuk mencegah penyebaran PMK, sekaligus melindungi ternak masyarakat dari ancaman virus ini," ujarnya.

 

Selain mencegah penyebaran PMK, vaksinasi juga bertujuan untuk menjaga produktivitas ternak dalam jangka panjang. Menurut Akbar, subsektor peternakan memiliki peran strategis dalam ketahanan pangan nasional, khususnya dalam menyediakan sumber protein bagi masyarakat.

 

Respon positif juga datang dari peternak di Kabupaten Jember. Salah satu peternak di Kecamatan Silo mengungkapkan rasa syukur atas vaksinasi yang diberikan pada ternaknya. "Kami sangat berterima kasih atas vaksinasi ini, karena kini kami merasa lebih tenang setelah sebelumnya khawatir dengan wabah PMK," ujarnya.

 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Agung Suganda, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan ternak sebagai salah satu fondasi ketahanan pangan

“Melalui vaksinasi, pengobatan, dan penguatan biosekuriti, produktivitas peternakan dapat dilindungi dari ancaman penyakit.” ujar Agung di Kantor Kementan Jakarta (27/12/2024).

 

Untuk mendukung percepatan penanganan PMK, Kementan juga menyediakan layanan Hotline Satuan Tugas Penyakit Hewan melalui WhatsApp di nomor 0811-1182-7889. Layanan ini berfungsi sebagai saluran pengaduan dan informasi cepat bagi peternak yang membutuhkan bantuan terkait PMK.

 

Akselerasi vaksinasi di Kabupaten Jember ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam melindungi ternak masyarakat serta mencegah kerugian ekonomi akibat penyebaran PMK.

 

Repost dari Facebook Ditjen PKH Kementan RI : https://www.facebook.com/share/p/1BKtiD1srf/