Kuota Impor Dibuka Lebar, Pelaku Usaha Daging Minta Kementerian Jalankan Perintah Presiden

Kuota impor menyangkut komoditi yang menjadi hajat hidup rakyat bakal dibuka seluas-luasnya.  

 

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.


Praktis, pernyataan Prabowo itu disambut penuh semangat oleh para importir. Salah satunya, importir atau pelaku usaha daging yang selama ini terhambat karena adanya pembatasan kuota.


Perwakilan pelaku usaha Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI), Marina RD menyatakan pernyataan presiden itu sangat penting dalam menstabilkan harga daging di masyarakat.

 

“Kami mendukung pernyataan presiden untuk menghapus kuota, terutama penunjukan satu atau dua importir tertentu, serta membebaskan setiap pelaku usaha untuk bersaing secara sehat. Dengan demikian, konsumen akan mendapatkan daging dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Rina akrab disapa kepada RMOL,Rabu, 9 April 2025.


Tak hanya itu, ia berharap para pembantu presiden, terutama Kementerian Perdagangan juga harus menyambut instruksi tersebut dengan mengeluarkan peraturan yang memudahkan pelaku usaha. 

 

“Kami mendorong semua kementerian terkait untuk segera melakukan deregulasi terhadap peraturan yang menghambat akses pelaku usaha dalam mengimpor daging. Kuota sebaiknya di-relaksasi dengan memberikan 100 persen kebutuhan pelaku usaha yang telah dituangkan dalam Rencana Kebutuhan (RK) dan dikeluarkan dalam Rekomendasi Kementan (SPPRK) tanpa pemotongan kuota untuk tahun 2025,” jelasnya. 


“Ini penting agar pelaku usaha memiliki kepastian berusaha dan dapat bersaing dengan sehat. Jawaban para kementerian terkait juga jangan seakan-akan mendayu-dayu, tidak tegas, jadi harus dilaksanakan karena ini perintah presiden,” tambahnya menegaskan.



Dalam kondisi daya beli yang lemah dan penguatan dolar AS yang terus terjadi, sangat mendesak bagi industri, baik pariwisata (hotel, restoran, dan catering) maupun industri pengolahan daging, untuk mendapatkan pasokan daging dengan harga yang terjangkau. Dukungan kebijakan dari pemerintah sangat penting saat ini.


Menurut Rina, daging sebagai komoditi protein hewani yang cukup memainkan peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan dan kesehatan generasi masa depan harus mudah dijangkau masyarakat. 

 

“Oleh karena itu, keterjangkauan harga daging sangat diharapkan untuk meningkatkan konsumsi yang saat ini terjebak di 2,5-2,6 kilogram per kapita per tahun,” ungkapnya.


“Kami 100 persen mendukung agar semua perintah Bapak Presiden yang jelas dan lugas dapat segera dilaksanakan oleh kementerian terkait dalam waktu singkat,” tandas Rina.

 

Repost dari Rmol Bisnis : https://rmol.id/bisnis/read/2025/04/09/662482/pelaku-usaha-daging-minta-kementerian-jalankan-perintah-presiden