Langkah Cepat Mentan Bantu Peternak Bangkit dari Anjloknya Harga Ayam
Para peternak mandiri dari berbagai daerah menyampaikan apresiasi mendalam kepada Menteri Pertanian, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, atas respons cepat dan langkah konkret dalam menangani anjloknya harga ayam hidup (live bird) yang sempat mengancam kelangsungan usaha peternakan rakyat.
Kebijakan yang diambil Kementerian Pertanian tersebut merupakan implementasi nyata dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2024 yang bertujuan mengatur tata kelola perunggasan nasional secara menyeluruh.
Aturan tersebut menitikberatkan pada keseimbangan antara pasokan dan permintaan, sekaligus menjamin harga jual ayam di tingkat peternak tetap berada di atas harga pokok penjualan (HPP).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Agung Suganda, turut menerima apresiasi atas langkah tegas dan keberanian dalam membela nasib peternak rakyat.
Tindakan cepat usai rapat koordinasi nasional tanggal 18 Juni 2025 langsung memberikan hasil positif keesokan harinya, ketika harga ayam hidup melonjak melewati HPP di berbagai wilayah.
“Kami mengapresiasi Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman yang telah mengambil langkah cepat. Hanya sehari setelah rapat koordinasi yang dipimpin Pak Dirjen PKH tanggal 18 Juni, besoknya harga ayam hidup langsung naik di atas HPP di beberapa wilayah. Ini membuktikan bahwa negara hadir,” ujar Ketua Peternak dari Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER), Mulyadi Atma, saat pertemuan dengan Ditjen PKH pada Senin, 23 Juni 2025.
Mulyadi menilai kebijakan Kementan, termasuk dorongan terhadap penguatan peran koperasi sebagai jalur distribusi utama, adalah kabar baik yang perlu segera diimplementasikan di lapangan.
Salah satu kebijakan yang disambut positif adalah penetapan harga ayam hidup minimal Rp18.000/kg di wilayah Jawa per 19 Juni 2025. Kebijakan ini dianggap sebagai bentuk nyata keberpihakan negara kepada peternak kecil.
Ketua Peternak Pembudidaya Unggas Niaga (PPUN), Wismarianto atau yang akrab disapa Totok S, juga menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah. Ia menyebutkan bahwa pihaknya siap berada di garda terdepan untuk menghadapi narasi-narasi negatif yang berusaha melemahkan semangat peternak mandiri.
“Saya siap mengambil risiko, selama itu demi kepentingan peternak rakyat. Kita harus berani mengambil langkah fundamental dan membangun sistem yang adil bagi semua pelaku usaha,” ujar Agung.
Ke depan, Kementerian Pertanian berkomitmen memperkuat kerja sama dengan koperasi, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan guna menciptakan ekosistem perunggasan nasional yang berkelanjutan, sehat, dan berkeadilan.
Totok S menambahkan bahwa harga Rp18.000 per kg yang kini berlaku menjadi angin segar bagi para peternak, mengingat sebelumnya banyak dari mereka harus menjual ayam di bawah HPP, yang pada akhirnya mempersulit keberlangsungan usaha mereka.
Repost dari Suara Merdeka : https://jakarta.suaramerdeka.com/ekonomi/13415408808/langkah-cepat-mentan-bantu-peternak-bangkit-dari-anjloknya-harga-ayam#google_vignette