Mahasiswa Polbangtan Bantu Lahirkan Sapi FH di Subuh Hari, Bobot Pedet Capai 29 Kg
Subuh-subuh, mahasiswa Polbangtan Bogor bantu proses kelahiran pedet Friesian Holstein seberat 29 kg di kandang Teaching Factory. Bukti nyata pendidikan vokasi cetak peternak muda andal!. Saat embun pagi belum sepenuhnya menguap dari daun-daun, sebuah peristiwa membanggakan terjadi di kandang sapi perah Teaching Factory (TEFA) Jurusan Peternakan, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.
Pada Selasa (1/7), pukul 04.30 WIB, seekor pedet betina Friesian Holstein (FH) lahir dalam kondisi sehat, dengan bobot mencapai 29 kilogram.
Kelahiran ini bukan hanya menjadi kebahagiaan bagi tim TEFA, tapi juga menjadi bukti keberhasilan penerapan pendidikan vokasi pertanian berbasis praktik nyata.
Yang istimewa, proses kelahiran pedet FH ini melibatkan langsung para mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH).
Mereka tidak hanya menjadi saksi mata, tetapi juga ikut membantu proses kelahiran secara langsung sebuah pengalaman yang tak ternilai dan hanya bisa didapat dari pendekatan Teaching Factory khas Polbangtan Kementan.
Inilah keunggulan pendidikan vokasi yang tak sekadar teori di kelas, tapi juga keterampilan nyata di kandang.
Kelahiran pedet FH ini merupakan hasil dari manajemen reproduksi yang dirancang secara ilmiah.
Induk sapi FH yang sehat dan terawat menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Polbangtan Bogor untuk mencetak bibit sapi perah unggulan.
Ini selaras dengan misi nasional dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat dari sisi produksi susu maupun daging.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi terhadap capaian ini.
“Saya mengapresiasi peran aktif Polbangtan dalam mencetak generasi petani milenial yang siap membangun pertanian Indonesia. Pendidikan vokasi seperti ini merupakan tulang punggung regenerasi petani,” ujarnya.
Proses kelahiran pedet FH juga menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa.
Bagi mereka, menyentuh langsung proses kelahiran hewan ternak adalah pelajaran penting tentang tanggung jawab, kepekaan, dan kesiapan lapangan.
Bukan sekadar mengamati, mereka terlibat aktif, belajar memahami fisiologi hewan, menangani induk sapi, dan memastikan kondisi pedet pascakelahiran.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, yang menegaskan pentingnya penguatan kompetensi mahasiswa melalui kerja lapangan dan kolaborasi multipihak.
“Kami di Kementerian Pertanian sangat mendukung upaya Polbangtan dalam memperkuat kompetensi para mahasiswanya. Kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan lembaga riset akan menghasilkan solusi konkret untuk produktivitas dan kesejahteraan petani,” jelas Arsanti.
Lebih dari sekadar kabar baik, kelahiran pedet FH ini juga mempertegas kontribusi Polbangtan Bogor dalam upaya swasembada protein hewani nasional.
Polbangtan tak hanya mendidik, tapi juga memproduksi. Melalui pendekatan edukatif-produktif seperti TEFA, kampus ini menjadi contoh bahwa pendidikan bisa berjalan beriringan dengan produksi ternak berkualitas.
Polbangtan Bogor sendiri telah lama menjadi pionir pendidikan vokasi di sektor pertanian dan peternakan.
Dengan dukungan penuh dari Kementan dan lembaga terkait, kampus ini terus mendorong sinergi antara pembelajaran dan kontribusi nyata bagi petani, pelaku usaha ternak, dan masyarakat luas.
Lewat momen sederhana namun monumental seperti kelahiran pedet FH, kita melihat bagaimana pendidikan vokasi pertanian memegang peranan penting dalam mencetak generasi baru peternak muda.
Mereka tak hanya siap kerja, tapi juga siap menggerakkan perubahan di lapangan.
Dengan semangat itu, Polbangtan Bogor akan terus melahirkan SDM pertanian dan peternakan yang andal, berjiwa wirausaha, dan siap membawa Indonesia menuju kedaulatan pangan dari sektor paling dasar: dari kandang ke meja makan masyarakat.
Repost dari Sinar Tani : https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/ternak/25633-Mahasiswa-Polbangtan-Bantu-Lahirkan-Sapi-FH-di-Subuh-Hari-Bobot-Pedet-Capai-29-Kg