ASF Serang 4 Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU, Trimeldus Tonbesi menyebut Wabah African Swine Fever; Demam Babi Afrika (ASF) menyerang ternak babi milik masyarakat di 4 kecamatan di wilayah Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Empat kecamatan ini yakni Kecamatan Biboki Anleu, Biboki Moenleu, Miomaffo Timur dan Kecamatan Kota Kefamenanu.

 

"Tiga kecamatan yakni Kecamatan Biboki Anleu, Biboki Moenleu, Miomaffo Timur itu sudah berkurang, kejadian terakhir ini lagi di Kecamatan Kota Kefamenanu," ujarnya, Minggu, 4 Mei 2025. Meskipun demikian, kata Trimeldus, grafik penyebaran Wabah ASF ini menunjukkan trend penurunan. Diduga penyebaran ASF menyesuaikan dengan kelembaban karena telah memasuki musim panas. Ia menegaskan bahwa, penyebaran virus ASF ditenggarai disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini yang masih minim. 

 

Hal ini ditandai dengan beberapa fakta yang ditemukan bahwa, ternak babi yang mati ternyata dibuang sembarangan di kali maupun di sungai. "Itu kita imbau supaya jangan dibuang tapi dikubur sehingga kita bisa bendung penyebaran virus ini," ungkapnya.

 

Selain itu, Trimeldus juga mengimbau masyarakat agar tidak memotong dan membagikan ternak babi yang terdeteksi diserang Virus ASF. Pasalnya, ketika dipotong dan dibagikan, ASF bakal menyebar. Trimeldus juga menyebut virus ASF tidak akan hilang di Kabupaten TTU. Meskipun demikian, upaya yang perlu dilakukan adalah beradaptasi dengan virus ini.

 

Dalam upaya mengantisipasi tersebarnya virus ASF ini, lanjutnya, ketahanan hayati atau biosekuriti seperti kebersihan, sanitasi harus dijaga. Selain itu, pengunjung dari luar tidak boleh masuk ke kandang. "Karena itu adalah media pembawa," ujarnya.

 

Ia menuturkan, apabila nanti penyebaran ASF ini semakin parah maka, Dinas Peternakan akan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang. Lebih daripada itu secara khusus untuk pedagang ternak tidak diperbolehkan masuk ke kandang. Pasalnya, pengunjung dari luar bisa saja menjadi media penyebar virus ASF. Apabila ada ternak babi yang mati, masyarakat disarankan untuk melaporkan hal itu ke petugas resort peternakan kecamatan atau ke Dinas Peternakan untuk segera diambil tindakan.

Selain itu, Dinas Peternakan akan menggandeng pemerintah desa atau kelurahan setempat untuk berkolaborasi menangani persoalan itu.

 

 

Repost dari Kupang Pos  : https://kupang.tribunnews.com/2025/05/04/asf-serang-4-kecamatan-di-kabupaten-timor-tengah-utarantt