Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku Selama Periode Lebaran Optimal, Vaksinasi Capai 1,73 juta dosis
Hasil evaluasi Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan selama periode Lebaran 1446 H pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) di seluruh Indonesia tetap optimal.
Pasalnya, Para petugas kesehatan hewan (keswan) disiagakan 24 jam setiap harinya untuk memastikan kesehatan dan keamanan ternak, khususnya sapi, yang banyak didistribusikan selama momentum Idul Fitri.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, dalam keterangan resmi Kementan, Minggu (6/4).
"Kami telah menginstruksikan seluruh petugas keswan di daerah untuk siaga penuh selama Lebaran. Hal ini penting agar distribusi ternak tetap berjalan lancar dan ternak yang dikonsumsi masyarakat tetap sehat dan aman. Saat ini jumlah petugas keswan sekitar 6.800 orang tersebar di seluruh daerah,” ujarnya.
Agung mengatakan strategi pengendalian PMK terus diperkuat, termasuk melalui vaksinasi, pengawasan lalu lintas ternak, serta respons cepat terhadap kasus yang terdeteksi.
Menurutnya, pusat kesehatan hewan (puskeswan) di berbagai daerah juga tetap beroperasi untuk menangani laporan dari peternak maupun masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah dan instansi terkait telah dikoordinasikan agar langkah mitigasi dapat segera dilakukan jika ditemukan indikasi kasus PMK di lapangan.
"Mari kita jaga kesehatan hewan ternak kita demi ketersediaan pangan yang aman dan berkualitas selama Lebaran. Petugas keswan siap bekerja 24 jam selama 7 hari untuk memastikan pengendalian PMK berjalan optimal," pungkas Dirjen Agung.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menambahkan, stok vaksin PMK tetap tersedia dan akan terus diberikan kepada ternak yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap.
Dari hasil evaluasi nasional per 3 April 2025, lanjutnya, pelaksanaan vaksinasi PMK telah mencapai 1,73 juta dosis. Angka itu terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, sebagian provinsi mampu mencapai target vaksinasi diatas 70% dan di beberapa provinsi telah mencapai 100%.
Pengawasan lalu lintas ternak di jalur-jalur distribusi utama juga diperketat untuk memastikan tidak ada ternak yang terinfeksi berpindah antarwilayah tanpa pemeriksaan yang ketat.
"Kami mengimbau para peternak dan pedagang ternak untuk tetap mematuhi protokol biosekuriti, memastikan ternaknya divaksinasi, dan segera melapor jika ada gejala PMK pada hewan ternak mereka," jelasnya.
Lebih lanjut, Imron mengatakan, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi isu PMK. Menurutnya, Konsumsi daging tetap aman selama diolah dengan benar.
“Pemanasan pada suhu 70°C selama 30 menit dapat menonaktifkan virus PMK yang mungkin ada pada daging,” jelasnya.
Repost dari Soko Guru : https://sokoguru.id/soko%20berita/pengendalian-penyakit-mulut-dan-kuku-selama-periode-lebaran-optimal-vaksinasi-capai-173-juta-dosis