Efek Musim Pancaroba Peralihan Musim Hujan dan Kemarau Terhadap Kesehatan Hewan Ternak

 

 

Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan di Indonesia bervariasi, dimulai dari wilayah barat Sumatera yang memasuki musim hujan lebih awal pada Agustus 2024, kemudian secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024. Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024.

Dibandingkan dengan rata-ratanya, musim hujan 2024/2025 akan datang lebih awal dari kebiasaanya. Selain itu, kondisi akumulasi curah hujan (Sifat Musim) pada musim hujan 2024/2025 diprediksi akan berada pada kategori Normal yang menunjukan tidak ada kondisi yang terlalu basah maupun terlalu kering. Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur. Puncak musim tersebut akan SAMA hingga MAJU (lebih awal) jika dibandingkan dengan kondisi kebiasaanya.

Terdapat berbagai tantangan dan risiko kesehatan yang harus diwaspadai peternak hewan besar seperti kambing, domba, dan kerbau. Pada umumnya saat musim hujan, ternak akan lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun akibat stres cuaca dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman dengan suhu dingin. Selain itu, perubahan lingkungan saat musim hujan, terutama kondisi yang lebih lembab, menciptakan lingkungan ideal bagi perkembangan bibit penyakit seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur. Lingkungan yang terlalu basah meningkatkan risiko penyebaran berbagai penyakit menular yang dapat dengan cepat menyerang ternak. Memasuki musim penghujan, para peternak harus lebih waspada, karena umumnya akan timbul beberapa penyakit ternak.:


1. Lamenes/pincang

Hewan ternak yang dipelihara dalam sistem kandang lepas atau kandang koloni sangat rentan terkena lamenes atau pincang saat musim hujan. Karena kandang yang becek dan licin, akan membuat ternak mudah terpeleset atau jatuh, akhirnya bisa menyebabkan pincang. Kondisi ini akan semakin parah jika kebersihan kandang tidak dirawat dengan baik.

 

 

2. Demam

Saat musim hujan, waspadai juga timbulnya demam pada hewan ternak akibat perubahan cuaca menjadi rendah. Saat cuaca bersuhu rendah jika kondisi ternak lemah karena kekurangan zat-zat gizi tertentu pada makanannya, akan mudah terserang demam.

3. Kembung dan diare

Musim hujan juga bisa mengakibatkan kondisi hijauan pakan ternak yang selalu basah akibat terkena air hujan. Hijauan yang cenderung basah apalagi jika kondisi hijauan masih muda, sangat mudah mengakibatkan kembung pada ternak. Disamping kembung atau bloat, ternak juga bisa mengalami diare.

4. Cacingan

Cacingan juga perlu diwaspadai pada musim hujan karena cacingan meskipun  tidak berbahaya atau tidak mematikan, tetapi jika tidak ditangani secara benar akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bahkan pada kondisi yang parah juga akan bisa mengakibatkan kematian pada ternak.

5. Serangan lalat

Musim hujan juga identik dengan banyaknya lalat di kandang. Oleh karena itu, waspadai penyakit ternak yang biasa disebarkan oleh lalat. Lalat juga bisa mengakibatkan infeksi parah pada ternak yang sedang terluka karena lalat akan bertelur pada luka tersebut sehingga bisa menyebabkan borok. Sanitasi dan kebersihan kandang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi lalat.

 

Untuk mengurangi risiko penyakit pada ternak selama musim hujan, para peternak harus mengambil tindakan preventif yang tepat. Beberapa langkah penting yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan kandang, mengatur pemberian pakan. Kemudian, meningkatkan imunitas ternak serta menghindari genangan air di area kandang.

 

Kontributor : drh. Isrok M Sufi, M.Si

 

Referensi : 

  1. https://www.bmkg.go.id/iklim/prakiraan-musim.bmkg

  2. https://dppp.pontianak.go.id/artikel/71-musim-hujan-dan-efeknya-terhadap-hewan-sapi-ternak.html

  3. https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/0413780609/tak-selamanya-berkah-banyak-tantangan-justru-dihadapi-peternak-saat-musim-penghujan?page=2