Program Makan Bergizi Gratis: Upaya Pemerintah Penuhi Kebutuhan Gizi Anak dan Ketahanan Pangan Nasional
"Program Makan Bergizi Gratis: Upaya Pemerintah Penuhi Kebutuhan Gizi Anak dan Ketahanan Pangan Nasional"
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), tengah mempersiapkan peluncuran program nasional "Makan Bergizi Gratis" yang merupakan salah satu janji kampanye utama pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk Pilpres 2024. Program ini dirancang untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi sekitar 83 juta siswa di seluruh Indonesia, dimulai pada tahun 2025. Fokus utamanya adalah memberikan akses terhadap makanan sehat dan berkualitas kepada anak-anak sekolah guna meningkatkan taraf gizi mereka. Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah berencana menggandeng 46 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang telah berkomitmen mendatangkan 13 juta ekor sapi hidup guna memenuhi kebutuhan daging dan susu. Pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 1 juta hektar yang akan digunakan sebagai tempat pemeliharaan sapi-sapi tersebut, sekaligus memberikan dukungan perizinan kepada para perusahaan yang terlibat.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sehat dan kuat, sekaligus bagian dari strategi ketahanan pangan nasional. Selain berfokus pada penyediaan makanan bergizi bagi siswa, program ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke pasar internasional, termasuk Jepang, yang menjadi salah satu mitra utama dalam sektor ini. Sudaryono berharap adanya kontribusi lebih lanjut dari Jepang, baik dalam bentuk investasi maupun transfer teknologi, untuk memastikan kelancaran program ini. Di samping itu, dialog dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan pangan global.
Namun, program ambisius ini juga menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah ketergantungan pada impor bahan baku, terutama dalam hal susu. Kapasitas peternak sapi perah lokal saat ini masih sangat terbatas, hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari total kebutuhan susu nasional. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait ketahanan pangan jangka panjang, mengingat produksi susu domestik belum memadai untuk menopang program yang berskala nasional. Meskipun demikian, pemerintah tetap optimis bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, baik domestik maupun internasional, program "Makan Bergizi Gratis" dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya dalam peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pertanian secara keseluruhan.
Sumber :
-
https://bisnis.tempo.co/read/1929634/dukung-makan-bergizi-gratis-pemerintah-gandeng-46-perusahaan-untuk-impor-13-juta-ekor-sapi