SUSU IKAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI SUSU SAPI
SUSU IKAN SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI SUSU SAPI
Ikan sebagai sumber nutrisi utama dalam mengatasi masalah gizi dan stunting di Indonesia semakin mendapat perhatian. Dengan teknologi pengolahan yang modern, kandungan protein dalam ikan yang diolah dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, menjadikannya alternatif yang sangat efektif untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Salah satu keunggulan dari hasil olahan ini adalah tidak adanya bau amis yang sering kali menjadi penghalang bagi anak-anak untuk mengonsumsi ikan. Sementara susu ikan diklaim bisa menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan asupan protein hewani bagi anak-anak dan ibu hamil, mengingat kandungan gizi yang terdapat di dalamnya mampu memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting.
Bahan dasar untuk membuat susu ini adalah ikan. Ikan dipilih sebagai alternatif karena sumber daya alam akan produk tersebut amat melimpah di Indonesia. Karena hal tersebut, ikan dianggap dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan susu dalam program makan siang gratis bagi anak sekolah dan ibu hamil. Menurut data Kementerian Pertanian, kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun. Namun, kontribusi susu lokal terhadap kebutuhan nasional baru mencapai sekitar 22,7 persen, sedangkan sisanya masih bergantung pada impor. Menggunakan teknologi canggih, ikan segar nantinya diubah menjadi bubuk asam amino melalui proses hidrolisat protein ikan. Susu ikan ini diproduksi oleh Berikan Protein Initiative di pabrik yang terletak di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Keunggulan utama dari susu ikan terletak pada kandungan nutrisinya yang kaya, seperti EPA, DHA, Omega-3 yang tinggi, bebas alergen, serta mudah diserap oleh tubuh dengan tingkat penyerapan protein mencapai 96 persen.
Produk susu ikan berbahan baku ikan yang kemudian diproses dengan teknologi modern yang menghasilkan Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Hidrolisat Protein Ikan adalah produk yang dihasilkan dari penguraian protein ikan menjadi peptide sederhana dan asam amino melalui proses hidrolisis oleh enzim,asam ,atau basa. Sumber daging ikan yang dijadikan bahan untuk hidrolisat bisa berasal dari ikan secara keseluruhan. Proses ini membuat protein lebih mudah dicerna tubuh.
Kontributor : drh. Suharno
Sumber: