Jaga Populasi, Panitia Kurban Diminta Utamakan Sapi Pejantan

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang mengintensifkan sosialisasi agar para ahlul qurban memilih hewan kurban sesuai syariat Islam. Hal terpenting lainnya para takmir masjid diedukasi agar mengutamakan untuk memotong hewan kurban berjenis kelamin jantan, demi menjaga kelangsungan populasi.

Kabid Peternakan, Dispaperta, Syam Manohara mengatakan, sosialisasi kali ini intens digelar tiap menjelang Hari Raya Kurban. Tujuan utamanya agar pengelolaan daging kurban sesuai aturan Kementan dan Kemenag, yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

"Penekan kami hewan kurban harus cukup umur, serta disarankan memotong yang berjenis kelamin jantan. Ini demi menjaga populasi terutama sapi di Kabupaten Batang tetap terjaga," tegasnya, saat menggelar sosialisasi, di Aula Dispaperta Kabupaten Batang, Senin (26/5/2025).

Berdasarkan pemantauan di lapangan oleh Petugas Peternakan Kecamatan, intensitas sapi yang akan dikurbankan sedikit mengalami penurunan. "Hingga H-20 Idul Adha para pedagang belum banyak yang menjual sapi kurban di pasaran, karena sebagian Ahlul qurban beralih ke kambing," terangnya.

Alasan terbesar, karena izin masuk hewan kurban yang mengharuskan melengkapi beragam persyaratan. Maka calon pembeli hewan kurban lebih memilih kambing yang stoknya berlimpah.

"Selama ini untuk keperluan kurban mengambil dari luar daerah, sedangkan kambing dan domba bisa ambil dari daerah lokal setempat. Keperluan sapi kurban mencapai 1.900 ekor dari Batang, Madura dan Bali serta kambing/domba mencapai 2.500 ekor," bebernya.

Salah satu panitia kurban, Satori memastikan, saat penyembelihan hingga proses akhir berupaya mengikuti standar operasional prosedur yang ditetapkan instansi terkait. "Penyembelihannya tetap sesuai syariat Islam karena kami selalu menggandeng Juru Sembelih Halal (Juleha) dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH)," ujarnya.

Pihaknya selalu mengundang Juleha dari RPH Sambong, untuk melakukan penyembelihan di halaman masjid. Hal ini selalu diutamakan demi menjaga kehalalan dan higienitas daging kurban.

"Proses pembersihan daging, menggunakan air mengalir serta kotoran kami tampung di lubang khusus. Lalu kami timbun ke dalam tanah," tandasnya.

Repost dari RRI :  https://www.rri.co.id/daerah/1542519/jaga-populasi-panitia-kurban-diminta-utamakan-sapi-pejantan