Kementan Sebut Indonesia Surplus Daging Ayam dan Telur
Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan Indonesia telah berhasil mencapai swasembada bahkan surplus untuk produksi daging ayam dan telur ayam.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, di Probolinggo, Jawa Timur, pada Selasa (15/7/2025).
”Indonesia telah mencapai swasembada untuk daging ayam dan telur ayam dengan mencapai surplus masing-masing sebesar 0,12 juta ton dan 0,17 juta ton,” ujar Agung Suganda dikutip dari Antara.
Saat ini, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas supply dan demand untuk memastikan harga ayam hidup dan telur di tingkat peternak tidak terlalu rendah di bawah harga pokok produksinya.
Namun demikian, untuk komoditas daging sapi, Indonesia masih membutuhkan impor sekitar 52 persen dari kebutuhan nasional. Begitu pula dengan susu, di mana Indonesia masih harus mengimpor sekitar 79 persen dari total kebutuhan nasional.
Sebagai informasi, Kementan menggandeng Satgas Pangan Polri untuk menstabilkan harga ayam hidup melalui pengawasan distribusi, penyerapan produksi peternak, serta pengendalian harga di tingkat konsumen dan produsen.
Pemerintah melalui Kementan terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Kementan bersama Satgas Polri dan pihak terkait lainnya telah menyepakati harga ayam hidup Rp 18.000/kg untuk semua bobot panen secara nasional, yang berlaku mulai 19 Juni 2025, dalam Rapat Koordinasi Perunggasan Nasional.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan kepada pelaku usaha agar berkomitmen dan konsekuen terhadap kesepakatan harga livebird minimal di atas Harga Pokok Produksi (HPP) dan berupaya menjaga agar tetap stabil.
Stabilisasi harga livebird ini diharapkan selaras dengan program Makan Bergizi Gratis agar hasil peternak terserap optimal, distribusi merata, dan kesejahteraan peternak meningkat secara berkelanjutan di seluruh daerah.
Repost dari Muria News : https://berita.murianews.com/cholis-anwar/444497/kementan-sebut-indonesia-surplus-daging-ayam-dan-telur