Usai Lockdown, Dua Kapanewon di Gunungkidul Mulai Pulih dari Antraks
Dua wilayah di Kabupaten Gunungkidul yang sempat jadi zona merah antraks yakni Kapanewon Girisubo dan Rongkop, kini mulai bangkit. Setelah kurang lebih dua pekan lockdown, aktivitas lalu lintas ternak perlahan kembali normal.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, memastikan ternak dari dua kapanewon tersebut kini sudah bisa diperdagangkan, menyusul berakhirnya masa tunggu 14 hari pasca vaksinasi. Hal ini juga bertepatan dengan momen jelang Idul Adha, saat permintaan hewan kurban meningkat.
Namun ia mengingatkan, setiap ternak yang keluar wilayah tetap wajib mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Hal ini demi memastikan hewan bebas dari penyakit dan aman untuk dikonsumsi.
Sebelumnya, Pemkab Gunungkidul sempat melakukan lockdown lokal di Girisubo dan Rongkop menyusul temuan kasus antraks. Larangan pergerakan ternak diberlakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit ke wilayah lain.
Tak hanya itu, berbagai langkah cepat dilakukan. Penyemprotan disinfektan massal dilakukan, vaksinasi digelar di wilayah terdampak, bahkan Pemkab menjadwalkan aksi bersih kandang serentak pada 24 April 2025 di Kalurahan Ploso, Purwosari.
Pengawasan ketat juga diterapkan di jalur-jalur keluar masuk ternak seperti Bedoyo dan Ngawen. Pasar hewan wajib melakukan penyemprotan disinfektan berkala, terutama menjelang hari pasaran.
Pemkab Gunungkidul juga menggandeng Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Yogyakarta dalam upaya penanganan menyeluruh.
Dengan pulihnya dua wilayah tersebut, harapannya momen Idul Adha tahun ini tetap bisa berjalan aman, tanpa mengorbankan aspek kesehatan hewan dan manusia.
Pemkab terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan segera melapor jika ada gejala mencurigakan pada ternak mereka.
Repost dari Sorot Gunungkidul : https://gunungkidul.sorot.co/berita-111595-usai-lockdown-dua-kapanewon-di-gunungkidul-mulai-pulih-dari-antraks.html