JAKARTA (16/11) – Direktorat Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Food and Agriculture Organization (FAO) Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Indonesia mengadakan kegiatan Lokakarya Value Chain Analysis (VCA) Nasional Sapi Potong dan Sapi Perah untuk Manajemen PMK dan LSD pada tanggal 14 – 16 November 2023 di Jakarta.

Lokakarya diikuti oleh peserta yang berasal dari Badan Karantina Indonesia, perwakilan Direktorat dan UPT lingkup Ditjen PKH serta perwakilan dinas provinsi yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan. Selain itu, juga diikuti pelaku dalam rantai nilai sapi seperti Asosiasi Pedagang Sapi Indonesia (APSI), Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia (IDHSI), serta mitra pembangunan pemerintah. Adapun hadir dari UPT Balai Veteriner Subang adalah drh. Dwi Nawang Wicaksana.

Value Chain Analysis terhadap ternak dan produk peternakan penting dilakukan dalam pengendalian penyakit hewan. Instrumen VCA dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antar pemangku kepentingan berdasarkan mobilitas ternak berisiko, serta menentukan titik – titik risiko yang penting dalam introduksi dan penyebaran penyakit hewan yang dapat menimbulkan dampak kerugian, tidak hanya dalam hal kesehatan hewan, tetapi juga pada sektor ekonomi. Selanjutnya, strategi pengendalian dan pemberantasan dapat diprioritaskan untuk mengintervensi titik – titik dan faktor-faktor yang memiliki risiko paling tinggi berdasarkan hasil VCA. Hasil dari lokakarya VCA nantinya akan menjadi salah satu rekomendasi untuk Pemerintah dalam mengambil kebijakan pengendalian penyakit hewan menular terutama PMK dan LSD yang saat ini menjadi perhatian.

Lokakarya mendatangkan Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, yang memberikan pengantar pendahuluan rantai nilai, dan fasilitator Damian Tago, PhD pakar VCA dari FAO ECTAD untuk Asia Pasifik dan Amerika Latin.